Serendipity

994 97 5
                                    

Ku lukis senyum diwajahmu

Tergambar manis seiring lekuk bibirmu

Dingin ragamu ku rengkuh hangat dengan daksaku

Alirkan rasa cinta yang tiada tara

~~~~~

Tadi malam merupakan malam yang begitu indah bagi dua insan yang akhirnya memenangi pertarungan rasa.

Ketika pagi menjelang, keduanya masih terlihat damai tidur sambil berpelukan satu sama lain.

Entah sudah kali keberapa lengan kokoh namun juga lembut milik Wendy menjadi bantalan Irene.

Yang jelas ini kali pertama setelah mereka resmi sebagai pasangan kekasih.

Tangan Wendy yang masih terbebas juga terlihat memegang tangan Irene yang melingkar diatas perutnya.

Irene membuka mata setelah nyawanya kembali dari alam mimpi.

Ditatapnya wajah Wendy lekat sambil tersenyum begitu manis.

"Aku beruntung punya kamu". Irene berucap pelan sambil mengelus pipi mulus Wendy.

Cukup lama Irene terbuai dengan objek yang ada didepannya hingga satu suara mengagetkannya.

"Kayaknya hobi kamu emang liatin aku tidur ya?". Tiba-tiba Wendy berucap dengan mata tertutup yang membuat Irene reflek menurunkan tangannya dari pipi Wendy.

"Ih kamu udah bangun ya?". Tanya Irene masih menatap wajah Wendy.

"Aku gak bisa tidur sambil diliatin gitu, makanya bangun". Jawab Wendy lalu membuka matanya.

Dua pasang mata indah milik mereka kembali beradu pandang seolah mencari siapa yang tatapannya paling meneduhkan.

Ternyata keduanya sama meneduhkan hingga membuat mereka terlalu betah untuk saling memandang.

"Why you're so beautiful?". Wendy bertanya sembari menyibak helaian rambut Irene kebelakang telinga.

"Because I'm yours". Jawab Irene yang membuat Wendy tertawa pelan.

"Terus kenapa kamu gemesin?". Tanya Wendy lagi.

"Karna udah dari lahir kayak gitu, jadi aku terima aja deh".

Wendy yang juga gemas karna jawaban Irene langsung menggigit pipi kanan Irene yang membuatnya meringis.

"Ihh sayang sakit..!". Ringis Irene lalu membalas mencubit pinggang Wendy.

"Yang yang yang, ini lebih sakit stop please".

"Rasain, siapa suruh gigit aku". Jawab Irene masih mencubit Wendy namun  lebih longgar.

Sudah lebih dari satu jam mereka bercanda seperti itu tanpa berniat melakukan aktivitas lain.

~~~~~

Baru satu langkah Dosen keluar dari ruangan Wendy terlihat sudah buru-buru membereskan barang-barangnya.

"Eitss, mau kabur kemana lu". Tarik Yeri tiba-tiba dari belakang.

"Aihh ada apaan?".

"Jangan pura-pura amnesia deh, lu kan janji ngasih kita PJ". Ucap Joy.

"Iya dan lu janjinya hari ini". Tambah Yeri lagi.

"Astagaaa gue lupa sumpah". Jawab Wendy sambil menepuk jidatnya.

"Tapi gue janji mau nemenin Irene belanja bulanan". Lanjutnya dengan raut muka bersalah.

"Ihh lu mah". Yeri memajukan bibir bawahnya sedikit kesal.

"MELLIFLUOUS" [GxG COMPELETED]Where stories live. Discover now