Neophyte

695 83 27
                                    

Aksara bak bermuara

Merekat alur banyak jiwa

Lentera padam menutup mata

Pada hati yang riskan arah tujunya

~~~~~

Luka yang tertoreh begitu dalam memang sukar untuk disembuhkan.

Tidak cukup jika dalam waktu singkat, terlebih luka itu dihasilkan dari orang yang begitu berharga.

Perih lukanya bisa terasa berkali lipat dibandingkan yang lainnya.

Malam ini lagi-lagi Wendy memilih untuk mendatangi caffe yang menjadi langganannya dalam beberapa waktu ini.

Ditempat duduk biasa, pesanan serta di jam yang sama.

Alunan musik merdu cukup memanjakan telinganya hingga beberapa kali ikut bersenandung.

"Wendy...". Ini sudah kali kelima Jasmine mendatangi mejanya dan meminta untuk duduk bersama.

"Iyaa". Wendy tersenyum tipis karna sudah tidak heran dengan kedatangan wanita itu.

"Malam minggu sendirian aja?".

"Huum, kayak yang kamu liat. Aku emang selalu kesini sendirian kan?". Wendy melirik sejenak.

"Yaa benar juga". Jawabnya mengangguk pelan.

"Kamu sendiri? Kenapa gak ngajak pacar?". Wendy balik bertanya.

"Aku gak punya pacar".

"Oh ya? Pasti lagi pengen sendiri ya kan?".

"Enggak juga, emang gaada yang mau sama aku aja". Jawab Jasmine yang membuat Wendy tertawa.

"Ngaco, mana ada sih yang gamau sama cewe secantik kamu".

Sukses ucapan Wendy membuat rona merah di wajah Jasmine menjadi terlihat seperti tomat.

"Jadi menurut kamu aku cantik?". Jasmine bertanya dengan senyuman yang belum pudar.

"Huum". Wendy mengangguk pelan sambil mengangkat segelas coklat hangatnya.

"Yaudah, gimana kalau kamu aja yang jadi pacar aku?".

"Uhuk uhukk". Wendy yang tadi tengah menenggak minumannya seketika tersedak.

"Kenapa Wen?". Jasmine terlihat panik sambil memberikan selembar tisu untuk Wendy.

"Ah enggak, cuma kaget sama candaan kamu". Ucap Wendy sambil membersihkan sudut bibirnya.

"Aku serius tau, kan kamu bilang aku cantik, mana ada yang gamau jadi pacarku, so kamu mau kan jadi pacar aku?".

"Ya ya ta-tapi kan bukan aku juga orangnya". Jawab Wendy dengan wajah kagetnya.

"Artinya kamu gasuka aku? Aku gak cukup cantik ya buat kamu?". Jasmine bertanya sambil cemberut.

Wendy yang tidak tau harus menjawab apa hanya bisa mengerjapkan matanya berkali-kali dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Wen, Wendy...". Jasmine melambaikan tangannya beberapa kali dihadapan Wendy.

"A-ah kenapa?". Wendy tersadar lalu kembali mengkondisikan wajahnya.

"Aku nanya kamu".

"Nanya apaan?". 

"Gimana kalau kita coba pacaran?".

"HAH?!". Untuk kesekian kalinya kalimat Jasmine membuat Wendy syok.

Pikirnya apakah wanita ini tengah meminum alkohol sehingga menyebabkan ia mabuk dan bertanya macam-macam.

Wendy memang pernah bercerita bahwa ia lebih memiliki ketertarikan pada perempuan untuk hubungan romansa kepada Jasmine.

"MELLIFLUOUS" [GxG COMPELETED]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora