Fractious

677 82 17
                                    

L

E

M

A

H

~~~~~

Wanita yang secara tidak sengaja Wendy tabrak tadi terjatuh dalam dekapannya.

"Maaf mbak, saya nggak, Irene....".

Itulah kalimat yang ia ucapkan ketika menatap wanita yang kini berbalas menatapnya.

Kening wanita itu berkerut atas kalimat yang Wendy ucapkan.

"Sorry, kayaknya anda salah orang".

Seketika Wendy tersadar lalu melepas dan membantu wanita itu untuk kembali berdiri.

"Sayang kamu gak papa?". Tanya pria yang tadi bersamanya.

"Gapapa kok". Jawabnya singkat.

"Eh mbak, lain kali hati-hati kalo jalan ya, untung pacar saya gak kenapa-napa". Ucapnya sedikit keras.

"Udah, aku gapapa kok, ayo pergi".

Wendy terdiam sambil menatap kearah wanita yang ia pikir begitu mirip dengan Irene dan melangkah meninggalkannya.

"Wen, lu gak papa?". Tanya Joy yang menghampiri bersama Yeri.

Wendy hanya menoleh singkat lalu kembali pergi meninggalkan kedua sahabatnya dan tidak jadi ke restoran.

~~~~~

Langkahnya begitu cepat menuju parkiran dengan perasaan yang begitu gundah.

Brakk

Ditutupnya pintu mobil cukup kencang.

"Eh lu kenapa?". Tanya Yeri yang menyusul masuk diiringi Joy.

"Gue mau pulang".

"Loh kok pulang? Kita kan baru nyampe, belum ada setengah jam". Protes Joy.

"Terserah kalian mau ikut apa enggak, pokoknya gue mau pulang". Tegasnya lagi.

Mendengar kalimat Wendy yang begitu tegas membuat kedua sahabatnya tidak berani mengeluarkan sanggahan lagi melainkan hanya bisa mengikutinya untuk pulang.

Dalam perjalanan pulang Wendy hanya diam seribu bahasa sambil menolehkan kepalanya ke arah kaca karna kebetulan yang menyetir adalah Yeri.

"Kamu gak kangen aku Rene?". Tanyanya lirih didalam hati dengan satu tetes air mata yang berhasil lolos menelusuri area pipinya.

Sejenak Joy melirik kearah belakang melalui kaca dan beralih melirik Yeri yang juga menatap kearahnya sambil menghelakan nafas.

"Nangis". Joy menggerakkan bibirnya tanpa mengeluarkan suara.

Yeri yang mengerti pun hanya diam dan kembali fokus menyetir untuk menuju apartment Wendy.

Sesampainya di apartement tanpa sepatah kata pun Wendy langsung berjalan dengan cepat menuju kamar lalu menguncinya agar tidak ada satupun yang bisa masuk.

"Wen kita langsung pu.....".

Braakkk

"Lang ya..." Kalimat yang tadi terhenti kini tuntas bersamaan dengan telapak tangan Yeri yang mengelus dadanya  sendiri akibat kaget.

"Hahahaha napa lu?". Joy terkekeh melihat ekspresi sahabatnya.

"Ketawa aja lu, tuh sahabat lu lagi kayak orang gila karna cinta". Ucap Yeri sambil membawa langkahnya keluar dari apart diiringi Joy.

"MELLIFLUOUS" [GxG COMPELETED]Where stories live. Discover now