Petrichor

970 104 10
                                    

Hawa semi mulai tersemai

Membawa raga dingin untuk menghangat

Maksud hati ingin meraih

Menata cinta yang mulai ku tebar

~~~~~

Satu-persatu kupu-kupu yang ada diperut Wendy ia biarkan terbang dengan bebas memenuhi ruangnya.

Senyum manis seringkali singgah tatkala wajah Irene terlintas di pikirannya.

"Apa iyaa?". Lagi dan lagi ia bertanya pada dirinya terkait perasaan yang mungkin Irene miliki untuk dirinya.

"Terus sekarang gue harus ngapain? Nembak dia?". Bingung Wendy lalu berbaring diatas kasur empuknya.

"Duhh kok jadi bego gini sih gue, gara-gara lu ni Rene". Ucapnya yang kini memandangi fotonya tengah bersama Irene.

"Huhh besok deh gue ajak jalan habis latihan karate". Wendy pun segera mengirimkan pesan pada Irene agar besok pergi bersamanya dan disetujui oleh Irene.

~~~~~

Hari jum'at adalah hari dimana Wendy dan Irene memiliki jadwal rutin yang sama.

Wendy dengan karatenya, serta Irene dengan tarinya.

Sehingga tak jarang mereka memilih pulang bersama pada hari itu.

Selesai berganti baju Wendy segera keluar dari ruang karate untuk menuju gedung seni.

Namun dipertengahan jalan seorang laki-laki setengah berlari memanggil namanya.

"Wendy....". Ia pun reflek berhenti dan menoleh.

"Eh kak David, kenapa?". Tanya Wendy pada rekan satu ukmnya yang saat ini berada disemester 6.

Pria ini pula yang sering memberi semangat serta memuji bahwa latihan yang Wendy lakukan selalu bagus.

"Lu langsung pulang?".

"Rencananya mau pergi sama temen sih".

"Yahh telat". Ekspresi kecewa bertengger diwajahnya yang tampan.

"Kenapa kak?".

"Gue mau ngajak lu ngopi sih tadi rencananya".

"Yah sorry ya, next time deh kak". Jawab Wendy berusaha membesarkan hati David.

"Hmm okedeh, lu hati-hati yaa". Ucap David sambil tersenyum.

"Oke, gue duluan kak".

"Eh bentar Wen". Langkah Wendy kembali tertahan, David lantas mendekat lalu mengusap kepala dan merapikan rambut Wendy.

"Sorry, tadi ada ini". Ucapnya memperlihatkan benang yang entah darimana datangnya.

"Makasih kak, gue pergi dulu". Wendy yang kurang nyaman dengan situasi itu langsung memilih kabur.

Letak parkir yang berada diantara gedung olahraga dan seni tepat ditengah-tengah membuat Wendy pasti melewati mobilnya.

Ia sedikit kaget ketika melihat Irene bersandar dengan tangan menyilang didepan dada persis disamping mobilnya.

"Loh kok gak nunggu didalam gedung?". Tanya Wendy setelah berdiri disamping Irene.

"Emangnya kenapa kalau disini? Takut ke gep?". Tanya Irene yang membuat Wendy bingung.

"Ke gep apaan sii?". Ucap Wendy heran lalu menekan remote mobil.

"Yuk masuk". Wendy masuk kedalam mobil terlebih dahulu sedangkan Irene masih betah berdiri disamping mobil dengan wajah dinginnya.

"MELLIFLUOUS" [GxG COMPELETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang