11

4.5K 194 12
                                    

HAPPY READING !!!

HAPPY READING !!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ssshh, Sakit. Sakit semua ..." ringis Keyra lirih. Hampir sekujur tubuhnya terasa sangat perih dan sakit. Badannya terasa hampir remuk. Telapak kakinya masih terasa sakit dan Keyra dapat merasakan banyak darah kering menempel di sana.

Wanita itu pasrah saat tiba-tiba Damian mendudukkannya paksa. Keyra langsung memejamkan mata dan memegang kepalanya ketika rasa sakit tiba-tiba menyerangnya.

"Baru setengah hukuman kau sudah tidak berdaya seperti ini."

"Sudah tahu dirimu lemah, tapi masih berani membuatku marah dengan berselingkuh di belakangku."

Hati Keyra tertusuk mendengarnya. Ia merasa sangat bersalah. "Maaf ... aku tahu aku salah. Waktu itu aku benar-benar khilaf."

"Aku mohon maafkan aku. Jangan menghukumku lagi ..."

Damian menatap senang wajah menyedihkan istrinya. Ia mengusap kasar air mata yang membasahi pipi wanita itu.

"Sebenarnya aku akan memaafkan mu setelah semua hukuman selesai ku berikan. Tapi melihat keadaan mu sekarang, aku berubah pikiran." Keyra menghela nafas lega mendengarnya.

"Tapi jangan senang dulu, aku akan tetap memberikan sisa hukuman lagi setelah kau pulih. Bukankah kau masih ingat kalau aku sangat senang melihat darahmu?"

Keyra jelas menggeleng keras. "Aku mohon jangan ... Rasanya sangat sakit." Wanita itu semakin menangis deras saat Damian menggeleng.

"Damian ... Aku mohon ..."

"Ck, sudah diamlah. Hapus air matamu dan berhenti menangis. Kau sudah besar, bukan anak kecil lagi."

Meskipun Keyra sedikit tidak terima dengan ucapan Damian yang menyakiti hatinya, namun wanita itu tetap mengangguk dan menuruti laki-laki itu menghapus air matanya.

Ia terus menunduk dalam bahkan ketika Damian duduk di depannya dan menarik tubuhnya, mempersempit jarak mereka. Keyra baru mengangkat kepalanya saat Damian menyodorkan sesendok makanan.

Wanita itu menggeleng pelan, menolak halus suapan Damian. Keyra sedikit memundurkan tubuhnya. Ia lalu menundukkan pandangan nya kembali.

Damian tidak tinggal diam. Laki-laki itu mengangkat dengan sedikit kasar dagu istrinya lalu memasukkan sendok tersebut ke dalam mulut wanita itu.

"Kunyah dan telan." Damian menatap tajam Keyra karena tahu wanita itu hendak memuntahkan makanannya.

Keyra menurut. Ia susah payah mengunyah makanan di dalam mulutnya yang terasa sangat pahit. Namun, sedetik kemudian Keyra memuntahkan semua makanannya. Mulutnya sudah tidak bisa dipaksa untuk menelan makanan itu.

RUTHLESS Where stories live. Discover now