Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
EARNED IT ; JAKE SHIM
***
Dua minggu berlalu Haura sama Javier gak kunjung baikan—gak saling ketemu. Malah saling menghindar. Waktu itu aja, tepat tiga hari setelah mereka berdua berantem di mobil—Javier mau makan di kantin khusus anak teknik. Tapi balik lagi setelah eye contact sama Haura.
Sontak Javier membalikkan badannya dan pergi menjauh dari kantin. Lebih milih warteg yang ada di samping kampus—yang jaraknya lumayan jauh kalo jalan kaki. Javier yang menghindar itu mengundang tanya teman-temannya. Gak ada satu patah katapun Javier langsung pergi, meski sempat dipanggil beberapa kali sama Hema.
Atau ketika Haura mau menuju perpustakaan dan dia gak sengaja melihat Javier. Cowok itu memejamkan matanya dengan dua earphone yang tersumpal di telinganya. Menyandarkan punggungnya itu ke rak-rak buku. Haura balik lagi, dia gak mau atensinya terlihat sama Javier.
Begitu aja seterusnya sampai dua minggu ini. Gak ada chat apalagi telepon. Pokoknya beneran kayak orang pacaran berantem. Ya, iya sih mereka berantem. Tapi kan gak ada statusnya.
"ANJING!" Javier teriak waktu kalah main MotoGP di PS bersama Hema. Hema juga ikutan terkejut waktu Javier mengumpat sampe sekencang itu.
Sam yang lagi asik main iPad juga terkejut. Kalo Jay sih dia lagi boker, makanya gak tahu kalau Javier teriak.
"Kenapa sih anjir? Kaget gue, gak biasanya lo teriak kayak gitu?" Tanya Hema. Dia menyudahi permainannya. Lebih memilih buat merokok dan duduk di sofa, berseberangan dengan Sam.
"Lo akhir-akhir ini kelihatan seperti orang frustasi dan gak punya tujuan hidup." Ujar Sam. Cowok itu gak mengalihkan pandangannya dari iPad kesayangannya itu.
Jay keluar dari kamar mandi, sambil membenarkan tali kolor dia mengelus perutnya.
"Duh anjir siapa yang teriak? Tai gue masuk lagi ke anus gara-gara kaget." Jay duduk bersila bersama Javier. Javier melanjutkan permainannya sendiri.
"Berantem lo?" Tanya Hema.
"Iya," jawabnya.
Javier memberikan stick PS-nya pada Jay. Menyuruh cowok itu yang melanjutkan. Javier duduk bersama Hema, sambil mencomot satu batang rokok milik Hema.
"Tumben, padahal lo paling bucin sedunia. Walau statusnya gak jelas, si Sam sama Sonya statusnya jelas demen banget berantem. Kenapa sih? Pada rumit banget kisahnya, heran." Ujar Hema.
"Cerita-cerita aja, lo sama Haura kenapa?" Kini Jay yang bertanya. Cowok itu juga ikut duduk bersama Sam. Soalnya lagi gak mood merokok.
Javier menghela nafasnya, lalu menceritakan apa yang terjadi antara dirinya sama Haura. Ketiganya mendengarkan seksama, Sam juga menyimpan dulu iPad kesayangannya.