Chapter : The Past

0 0 0
                                    

"Setiap malam aku merenungkannya, apa yang akan terjadi jika Tsubaki tidak ada dalam hidupku? Tapi, dari yang dilihat, kamu terlihat sangat menikmati hidupmu yang sekarang dan telah melupakan Tsubaki, kan? Lacheln, ingin tahu sesuatu?" tanya Hanagiri sambil melihat kearah luar.

"Tsubaki mungkin sekarang telah menyesal berteman denganmu, selamanya, aku akan selamanya mengutukimu telah mengambil Tsubaki dariku dan asal kamu tahu, kamu tidak lebih berharga dari sebuah rumput yang diinjak, tidak ada satupun orang membutuhkanmu atau menginginkanmu ada didunia ini, itulah mengapa orang tuamu membuangmu, bocah tidak jelas!" Hanagiri yang sangat dendam pada Lacheln sejak kematian Tsubaki.

(Lacheln sendiri tidak tahu apa yang ia harus katakan dan masih terdiam berdiri membeku mendengar perkataan negatif Hanagiri padanya.)

(Hanagiri langsung menghela nafasnya dan menundukkan badannya melihat wajah Lacheln.)

"Itu saja yang akan kusampaikan, terima kasih telah mendengarnya, Lacheln, ingat perkataanku, kamu hanyalah anak yang tidak akan dicintai siapapun, aku berharap kamu hidup dengan rasa bersalah selamanya." Hanagiri yang berbicara dengan wajah tersenyumnya, melihat Lacheln yang sudah mengeluarkan air matanya dan memasang wajah sangat merasa bersalah.

(Saat Hanagiri pergi, Lacheln langsung terjatuh dan menghapus air matanya dengan kedua tangannya.)

(Ternyata, salah seorang teman Lacheln melihatnya dan langsung mengatakannya pada teman-temannya dikelas.)

"Apa? Lacheln pernah membunuh orang? Seram sekali, aku tidak ingin lagi berteman dengannya!" salah seorang murid dikelas yang menjauhi Lacheln saat Lacheln masuk kekelas.

"Pantas saja, ia menjauhi semua teman yang ada dikelas dan apa kamu tahu? Aku pernah melihatnya menggores tangannya menggunakan pensil." murid yang duduk dibelakang kursi Lacheln.

"Tapi, bukannya dia sering membantu kita saat membutuhkan bantuan?" teman sebangku Lacheln yang cukup dekat dengannya.

(Lacheln yang mendengar rumor-rumor mulai tersebar luas, ia kabur dari sekolah dan berencana pulang lebih awal.)

Mungkin, semuanya memang salahku. Jika aku tidak ada, Tsubaki akan baik-baik saja, jika aku tidak ada Mama dan Ayah tidak akan kehilangan reputasinya yang bagus, bijak dan dermawan.

Dariawal, kenapa aku dilahirkan? Pada akhirnya, tidak ada hal yang bagus terjadi padaku, benar apa yang dikatakan, Bibi Hanagiri-san, selamanya, selamanya, anak tidak jelas sepertiku tidak akan dihargai dan tidak akan diakui oleh orang lain selamanya.

Walau kakek mengatakan, mama dan ayah selalu menanyai kabarku, aku tahu dengan jelas, itu hanya kebohongan belaka, mereka selama ini tidak pernah menghubungi kakek untuk menanyai kabarku.

Mungkin, mereka senang karena ketidakhadiranku didekat mereka, dan bisa saja, Tsubaki mengutukiku karena sudah berpikir, semuanya mulai normal dan mengira, dia tidak menyalahkanku sama sekali.

Jika dipikir-pikir lagi, saat mama berulang tahun dan aku memberinya kue yang kubuat dalam semalam setelah latihan 3 bulan, dia mengatakan, rasanya sangat buruk dan membuatnya mual.

Saat berulang tahun ke-5, kata Ayah, mama telah membuatkan sweater rajut untukku, karena itu aku sangat menghargainya, tapi, bukannya dari awal aku sudah menyadarinya? Itu hanya sweater yang ia dapatkan dari toko yang sudah ingin tutup karena gagal usaha.

Sternenklare Nacht { Past }Where stories live. Discover now