28| Kesal

609 50 10
                                    

Salam untuk seluruh pembaca
Love Story Cia dan Atha.

Thanks you so much karena di bab sebelumnya kalian udah mau vote dan komen!

Happy Reading.
***

"AKU PULANG... "

Cia berucap dengan cukup lantang sambil memasuki area rumahnya.

Melewati ruang tamu begitu saja, tanpa ada niat bergabung dengan sang mama yang tengah bersantai diruang tamu bersama Aga.

"PULANG SAMA SIAPA DEK?"

Tak ayal, mamanya pun terpaksa berteriak saat anak gadisnya itu melangkah dengan cukup cepat. Bahkan pintu kamar pun ditutup dengan begitu nyaring, sampai-sampai terdengar ke lantai dasar.

Mama Cia hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tingkah anak bungsunya itu.

"Oma... "

Baru saja akan menyusul Cia, tetapi panggilan dari Aga menghentikan langkahnya.
Aga memang paling susah jika harus ditinggalkan omanya. Sekalipun itu hanya ke kamar tantenya.

Dengan terpaksa mama Cia pun kembali terduduk didekat Aga yang tengah sibuk bermain.

"Oma mau lihat tante Cia dulu, sebentar kok."

Aga pun mengangguk, memberi izin kepada Omanya untuk pergi menyusul sang tante.

"Assalamu'alaikum, Mah..."

Baru saja akan menaiki anak tangga, ucapan salam itu mengurungkan niatnya.

Dari arah pintu masuk, sosok Atha muncul dan kini melangkah mendekat kearah mama Cia.

"Wa'alaikum salam."

Dengan penuh kesopanannya Atha pun bersalaman dengan mama Ciara.

"Loh mama kira Cia pulang sendiri."

Mama Cia benar-benar dibuat heran dengan tingkah anak gadisnya. Ada tamu bukannya bilang. Atau enggak dikasih minum. Ini malah langsung masuk ke kamarnya tanpa berkata apapun.

"Cia nggak bawa motor mah, jadi dianterin."

Mama Cia hampir lupa, pagi ini kan Atha yang memang sengaja menjemput Cia.

"Duduk dulu, mama mau ambil minum sebentar."

Atha pun menuruti permintaan mama Cia. Walaupun sebenarnya dia sangat ingin menyusul Cia ke kamarnya. Memastikan jika gadis itu tak marah kepadanya.

Pasalnya setelah ucapan Atha, Cia langsung diam dan sama sekali belum mengeluarkan suaranya lagi.

Sudah sangat jelas bukan jika gadis itu tengah marah kepada Athanu.

Mama Cia kembali dengan membawa air minum dan satu toples cemilan.

"Diminum dulu, mama mau lihat Cia sebentar ke kamarnya."

Atha pun mengangguk.

"Kalau dia nggak mau jangan dipaksa mah, mungkin Cia kecapean."

Semoga saja Cia tidak terlalu menunjukkan pertengkaran mereka dihadapan mamanya.

***

Cia bisa terima jika Atha selalu menjahilinya, atau pun bersikap galak terhadap dirinya. Cia tak akan mempermasalahkan hal itu.

Namun jika Atha sudah menyinggung soal tingkah lakunya ataupun cara berpikirnya, Cia benar-benar akan merasa tersinggung.

Cia rasa, sekalipun itu orang dewasa, sudah pasti akan bertingkah seperti dirinya, apabila mengetahui jika kekasihnya didekati gadis lain.

INSECURE (RELATIONSHIP)Where stories live. Discover now