12| Asal Jangan Diusik

634 42 0
                                    

Salam untuk seluruh pembaca
Love Story Cia dan Atha.

Thanks buat yang sudah mau baca cerita ini...
Apalagi untuk yang sudah mau vote dan komen, Thanks you so much guys!

Happy Reading.

Atha hanya mampu menatap kesal kearah tiga temannya. Sudah hampir satu jam mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing.

Jika bukan karena Danu yang memintanya datang, mungkin Atha akan lebih memilih menyelesaikan tugas-tugasnya yang masih belum selesai.

"Gue balik ya."

Ketiganya sontak langsung menatap kearah Atha yang sudah bangkit dari acara duduknya.

"Apaan sih Tha, diem dulu ke... Mau kemana coba? Ngapelin Cianya nanti lagi. Malam ini nongkrong bareng kita dulu."

Sepertinya Danu tipikal orang yang ngomong nggak pernah mikir dulu. Masa iya, Atha ngapel Cia setiap hari? Enggak mungkin kan.

Dengan rasa terpaksa nya Atha memilih untuk kembali duduk di kursinya.

Untung saja, laptop selalu Atha bawa. Jadi ada manfaatnya juga nongkrong malam ini.

"Bukan hari libur, mana bisa Cia pergi-pergian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bukan hari libur, mana bisa Cia pergi-pergian." Timpal Atha yang tak terima dengan sahutan dari Danu.

Mereka berempat pun kembali fokus pada kegiatannya masing-masing. Sambil sekali menyantap makanan yang mereka pesan.

Sebenarnya sudah terhitung tiga hari, setelah acara malam minggu itu Atha dan Cia belum kembali bertemu. Atha beberapa hari kemarin disibukkan dengan rapatnya.

Hari ini adalah hari bebas, namun sayangnya Cia tak bisa keluar rumah jika bukan hari libur, dan bukan keadaan mendesak.

"Libur semester camping ayo... Seru kayanya, nginep minimal 2 hari atau 3 hari. Mumet otak gue, tugas melulu." Ujar Danu, yang membuat ketiga teman-temannya menganggukkan kepala, sebagai jawaban.

Hanya itu lalu ketiganya kembali fokus pada kegiatannya masing-masing. Mengacuhkan raut wajah Danu yang terlihat kesal setelah mengetahui respon dari ketiganya.

Danu hanya mampu menatap kearah luar melalui jendela kafe. "Gue doang yang normal..." Gumamnya, saat merasa jika respon kali ini tak pernah jauh berbeda dari respon yang sering ketiganya tunjukkan.

Sedangkan Atha hanya mampu mengedigkan bahunya melihat reaksi Danu.

"Apa perlu gue, Atha sama Lian pargoy?" Sahut Aldo sambil menautkan kedua alisnya.

Julian dan Atha hanya mampu menahan tawa mereka saat Danu dengan spontan langsung menggelengkan kepala, sambil melambaikan tangannya di udara.

"Nggak usah aneh-aneh deh Do, lo sama kedua mahluk itu ketawa aja suka banget bikin gempar. Apa lagi kalau pargoy." Danu hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sambil mengelus-ngelus dadanya, Danu berusaha bersabar.

INSECURE (RELATIONSHIP)Where stories live. Discover now