16| Masih Kecil

787 43 1
                                    

Salam untuk seluruh pembaca
Love Story Cia dan Atha

Ada yang nungguin nggak? Rada susah ya dapet komentar di cerita ini? Suka bertanya-tanya, banyak yang suka nggak ya sama ceritanya?

Btw, maaf ya aku baru next lagi. Kemarin kerjaku lagi cape-capenya.
Sempat sakit juga.

Enjoy ya guys!

***

Cia benar-benar tak mood hari ini. Masalahnya dengan Athanu saja masih belum selesai.

Lalu sekarang? Tugas sekolahnya begitu banyak.
Ini salah satu imbas dari hampir 2 minggu absen dari kelas karena turnamen basket.

Dari pagi sampai siang, Cia hanya berdiam diri di kamar.
Biasanya hari sabtu Cia akan berkunjung ke rumah Atha. Namun sabtu kali ini, tak bisa.

Cia hanya menatap lesu ke arah laptopnya. "Mentang-mentang nggak di chat, nggak di telepon duluan. Kak Atha malah nggak ada kabar." Cia malah menelusup kan wajahnya pada sisi pinggir tempat tidur. Bahkan Cia mengabaikan laptop yang berada di atas pangkuannya.

Hari ini sebenarnya di rumah rame. Ada Aga juga. Bahkan sudah beberapa kali mamanya mengetuk pintu, sekedar untuk memastikan jika Cia masih berada di dalam kamarnya.

Katanya, takut pergi tapi nggak bilang-bilang dulu.

"Cape banget punya pacar sekelas Athanu Januar." Cia yang lemah lembut, jika sudah frustasi akan berubah kasar.

"Kak Atha nggak sayang Cia apa gimana sih kak?" Cia hanya mampu menatap lurus pada daun pintu yang tertutup.

Kali-kali ke Atha bikin Cia senang. Main gitu ke rumah, bawa martabak buat Cia sama Mama.

Tok

Tok

Tok

"Tante..."

"Tante Ci. Aga mau main..."

Cia malah menutup telinga nya dengan bantal, saat tahu pengganggu kecil sudah mulai bersuara.

Tok

Tok

Tok

"Tante Ci, ada o-om..."

Cia tetap berusaha mengabaikan suara berisik dari Sagara. Siapa tahu, anak kecil itu bohong kan? Atau enggak paling, Aga di suruh bapaknya---Bang Erlangga.

Cia tetap tak bergeming, dan memilih kembali berkutik pada tugas-tugasnya.

"OMA, TANTE CI NAKAL. O-OM DA BOLEH MAIN."

Cia kali ini diam melotot saat teriak Aga yang benar-benar melengking. Padahal pintu kamarnya sudah tertutup rapat, tetapi teriakan bocil itu begitu terdengar sampai kedalam.

Parahnya lagi, Aga berani banget ngadu ke mamanya. Mentang-mentang lebih disayang jadi gitu. Senang banget kalau tantenya kena omel.

"OMA..."

Cia benar-benar dia buat kesal oleh Aga. Katanya ada O-om, yaudah sih biarin aja kalau ada Atha bertamu. Kenapa jadi Aga yang heboh.

Dengan berat hati Cia pun membuka pintu kamarnya. Dan benar saja, ada Aga bersama Atha disampingnya.

INSECURE (RELATIONSHIP)Where stories live. Discover now