18| Untung Sayang

734 45 3
                                    

Salam untuk seluruh pembaca
Love Story Cia dan Atha

Happy Reading.

***

Atha hanya mampu mengernyitkan alisnya. Dan sesekali mencuri-curi pandangan ke arah Cia yang tengah sibuk pada ponselnya.

Terhitung dari Atha yang masuk ke dalam mobil, sampai 10 menit perjalanan menuju Gramedia Cia hanya diam. Benar-benar diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Jadi wajar saja bukan jika Atha merasa aneh.

Cia yang tengah asik dengan---oh bukan, lebih tepatnya tengah berpura-pura sibuk dengan ponselnya, sangat tahu sekali jika Atha sesekali memperhatikannya.

Kalau dipikir-pikir emang kalau cowok habis bicara sama cewek lain, terus waktu ketemu pacarnya yang lagi tunggu dia di mobil itu gitu ya? Didiemin, eh malah ikutan Diem.

Cewek kalau lebih milih diem itu tandanya kasih kesempatan buat cowoknya bicara. Apa ke gitu? Kalau sama-sama diem, malah mikir, aneh-aneh.

"Pestanya siapa sih?" Pada dasarnya Cia emang nggak bisa diem. Apalagi nunggu Atha yang ngomong duluan, Cia nggak bakal sabar.

Atha hanya mampu menatap Cia, lalu kembali fokus menyetir lagi.

"Sahila."

Cia hanya mampu cemberut sambil menatap kearah Atha sepenuhnya. Ini kalau semisalnya mereka sama-sama diem gimana ya?

"Sahila?" Cia berusaha meminta jawaban lebih. Cia mana tau Sahila itu yang mana? Kalau bukan temen dekat Atha kaya, Aldo, Danu, Julian sama mbak Melati, Cia mana tahu? Satu lagi, Cia tahunya cuman tante centil.

"Tadi aku sempet samperin dia."

Mata Cia langsung berkedip-kedip. Sambil berusaha berpikir, yang tadi Atha samperin itu siapa?

Lain halnya dengan Cia yang tengah berpikir, dan berusaha menebak si pemilik pesta, Atha malam tetap santai sambil menyetir.

"Yang waktu sebelum ke mobil?"

Atha pun langsung mengangguk.

Hal itu mampu membuat Cia menarik-narik lengan kemeja yang Atha pakai.

"Masa itu? Tante centil dong?"

"Sahila, Cia."

Cia langsung melepaskan tarikannya secara spontan.

Lalu lebih memilih untuk menatap ke arah jendela.

'Sahila? Tante centil? Suka sama kak Atha?'

"Kenapa sih?" Pertanyaan dari Atha mampu membuat Cia kembali menatap ke arahnya.

"Dulu pernah ketemu, waktu di cafe."

"Dia anggota intinya BEM."

Padahal Atha jelas-jelas pacarnya Cia, tapi entah kenapa saat tahu banyak kesempatan yang sekiranya ruang pertemuan Atha dan Sahila lebih banyak dari pada dengan ruang pertemuan antara Cia dan Atha.

***

"Beneran nggak mau pilih?"

Entah sudah ke berapa kalinya Cia lagi-lagi menggeleng.

Biasanya saat di Gramedia Cia akan langsung sibuk memilih-milih novel yang sejak lama sudah Cia incar.

Namun kali ini berbeda.

Saat baru masuk saja Cia langsung mencari tempat duduk. Bahkan setelah Atha datang dengan membawa buku pilihannya pun Cia tetap diam.

Atha yang merasa aneh sejak awal, berusaha untuk mengecek suhu tubuh Cia. Takut kalau Cia sakir

INSECURE (RELATIONSHIP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang