23| Amesia?

603 50 33
                                    

Salam untuk seluruh pembaca
Love Story Cia dan Atha

Sebelumnya Puput mau ucapin terimakasih banyak buat kalian yang sudah mau meluangkan waktunya untuk baca cerita ini. Makasih juga karena sudah mau voting dan komen juga. Thanks ya!

Puput pantau terus kok, seneng banget juga kalau udah dapet notif di cerita ini. Banyak juga ternyata yang tambahin cerita ini ke daftar bacaan.

Pokoknya makasih banyak, dan enjoy to my story ...

Happy Reading.

"Moli punya pacar super duper sibuk itu bikin galau ya..."

Malam ini malam minggu, dan sudah hampir satu minggu juga kepergian Atha. Bahkan sampai sekarang pun, Cia sama sekali tak mendapatkan kabar dari Atha.

Nomernya benar-benar sulit untuk Cia dihubungi.

Awalnya Cia sudah berpikir terlalu jauh, dan sempat akan marah juga kepada Atha. Namun Aiden sudah memberitahunya perihal pesan Atha waktu itu, jadi Cia dapat memakluminya.

"Kalau disini, sibuk juga masih bisa dipandang. Kalau jauh? Ya boro-boro, kasih kabar aja enggak ada."

Cia hanya mampu terduduk di teras rumah dengan Moli yang berada di pangkuannya. Cia hanya mampu bergumam sesukanya, sambil menatap kearah jalan didepan rumahnya.

Dekat Atha kadang memang bikin suasana hati nggak enak. Tetapi kalau dipikir-pikir, jauh dari Atha malah semakin membuat suasana hati Cia tak tenang. Setiap harinya selalu ada yang Cia cemaskan.

"DEK MASUK, MAKAN DULU."

Cia hanya mampu menghela nafas beratnya. Bosen juga, kalau nggak diajak jalan kak Atha.

Jangan bertanya kemana Cia tidak jalan sendiri saja, atau paling tidak jalan bersama Gilang, atau bisa juga jalan dengan Aiden?

Sayangnya, uang jajan Cia selama satu bulan ini hampir habis. Tahu karena apa? Semuanya karena hutangnya kepada Askala. Padahal masalah motornya hanya bocor ban, namun berhubung Askala meminta untuk dicek semuanya, maka imbasnya adalah Cia yang harus membayar berkali-kali lipat dari harga ban bocor.

"MASIH KENYANG MAH..."

Baru saja jam tujuh, tetapi mamanya sudah menyuruhnya untuk makan malam.

Lagi pula nafsu makan Cia sedikit berkurang. Terlalu banyak yang Cia pikirkan.

"Bang Angga kapan kerumahnya sih, nggak tahu apa adiknya lagi kesusahan."

Biasanya kalau bang Angga kesini, Cia akan meminta uang jajan tambahan. Namun sudah hampir dua minggu abangnya belum berkunjung ke rumah. Bahkan ketika Aga pulang saja mama dan papanya yang mengantarkan Aga. Bukan bang Angga yang menjemputnya.

"Adek... Ayo masuk, nanti keburu makanannya dingin. Malah enggak enak loh nanti."

Jika mamanya sudah menghampiri Cia, maka tak ada alasan Cia kembali menolak.

"Iya nanti adek masuk."

"Sekarang adek..."

Mamanya memang tak akan terbantahkan.

"Iya, iya..."

***

"Duluan ya ketua..."

"Kak pamit pulang ya."

"Duluan Tha..."

Atha hanya mampu mengangguk saat beberapa anggotanya berpamitan pulang.

Mereka tiba minggu pagi, karena memang dari sananya itu sabtu malam.

INSECURE (RELATIONSHIP)Where stories live. Discover now