Part 43

1.3K 183 72
                                    

Rumah Sakit Seoul

Jisoo tampak duduk di sofa sambil mengecek email perusahaan nya, dia harus membagi waktu untuk mengurus Perusahaan eonnie nya juga.

Ceklek

Pintu terbuka masuk lah Seulgi ke dalam melihat Jisoo yang duduk, dia meletakkan kotak makan untuk adik nya yang dia bawa dari restoran milik nya.

"Soo, sarapan dulu.. Eonnie bawakan chikin kesukaan mu," suruh Seulgi duduk di samping Jisoo

"Wah,, gomawo eonnie" Jisoo berbinar melihat kotak berisi chikin dan nasi

Seulgi mengangguk pelan sambil terkekeh melihat wajah berbinar adik nya yang sudah melahap satu potong chikin.

"Bagaimana keadaan Wendy?" Seulgi memandangi Wendy yang belum sadar

"Dokter Heechul bilang udah ada perubahan, mungkin hari ini atau besok Wendy eonnie akan sadar"

Dia kembali mengangguk, suasana hening dan tenang di dalam ruang rawat Wendy.

"Aku benar benar penasaran Soo dengan apa yang di alami oleh Wendy sehingga mengalami  amnesia permanen. Sungguh aku sangat merasa bersalah terhadap Wendy karena tidak tahu yang terjadi pada saudaraku..,"kata Seulgi menunduk sedih

Jisoo yang mendengar perkataan eonnie nya menghentikan makan nya, dia menoleh kearah Seulgi yang tampak menundukkan kepala.

"Eonnie, aku dan yang lain juga merasakan apa yang kamu rasakan eonnie, aku juga merasa bersalah tapi sekarang kita menunggu Wendy eonnie sadar dan berharap semoga nanti Wendy eonnie sembuh serta mengingat semua yang terjadi padanya,"

"Dokter bilang kan kemaren kalo kita gak bisa memaksa Wendy eonnie untuk mengingat apa yang terjadi dan biarkan waktu yang akan menjawab semua penasaran kita eon,, suatu saat itu akan terbongkar. Saat ini kita fokus pada perawatan Wendy eonnie juga pekerjaan kita." jelas Jisoo kembali sembari memegang pundak Seulgi

Dia pun mengangguk setuju dan membenarkan penjelasan adik nya, memang benar saat ini yang di perlukan adalah menjaga dan merawat saudara mereka yang masih terbaring lemah.

"Eonnie, kau membuat chikin ku merasa sedih karena aku mengabaikan nya," ucap Jisoo menatap chikin nya

Seulgi melongo mendengar ucapan Jisoo sedetik kemudian menepuk kening nya geleng geleng kepala dengan kelakuan random adik nya itu.

"Astaga...!!" Seulgi menghela nafas. "Cepat habiskan makanan mu, bukan nya mau  ke Perusahaan,".

"Ya." Jisoo mengambil sepotong chikin,"mianhae sudah mengabaikan mu baby chikin" gumam nya dengan wajah sedih

Seulgi memilih beranjak menuju brankar Wendy dari pada melayani adik nya yang random nya kambuh. Dia duduk kursi samping brankar Wendy lalu memandang wajah pucat itu.

"Eonnie, aku pergi dulu ya!?" pamit nya." kalo ada apa apa hubungi aku," Jisoo melangkah pergi keluar ruangan rawat Wendy

"Nee.. hati hati di jalan," Seulgi menggenggam tangan Wendy dengan lembut

"Wen, ayo buka matamu, aku merindukanmu.." lirih Seulgi

"Kamu tahu, aku merasa bersalah dan menyesal karena tak mengetahui apa pun tentang mu, tentang yang kamu alami.. aku saudara yang buruk untuk mu hiks~" ujarnya kembali dengan menangis

Seulgi menangis terisak menggenggam tangan Wendy hingga sebuah tangan memegang pundak nya tentu Seulgi terkejut menoleh kearah belakang.

"Jessica eonnie" gumam nya lirih

Dokter Jessica menatap prihatin kearah Wendy yang terbaring lemah, dia memeluk Seulgi yang menangis terisak.

"A-aku hiks,, saudara yang buruk eonnie, a..aku-" suara Seulgi tercekat tak bisa melanjutkan perkataan nya

My Little Rosie R.J (End) Where stories live. Discover now