Part 19

1.6K 202 28
                                    

Beberapa minggu kemudian..

Mereka kini sudah kembali beraktivitas seperti biasa setelah melewati cobaan beberapa minggu terakhir, Jennie masih belum di perbolehkan oleh eonnie dan adik nya kuliah, sedangkan Rosie kini lebih sibuk bermain boneka bahkan menempel pada Irene atau Wendy.

Jennie pun harus rutin kontrol tiap seminggu sekali kerumah sakit untuk bertemu psikolog, walau kondisi nya cukup lebih baik dari yang kemarin kemarin.

Seperti sekarang bocah kecil itu tak mau beranjak dari pangkuan Irene, seolah olah takut di tinggal bersama Jennie.
Dia bukan takut pada Jennie, cuma dia tak ingin membuat sang eonnie marah marah pada nya.

"Ma.. Ma.." panggil nya menatap wajah eonnie tertua

"Kenapa hm? Mau apa?" tanya Irene

"Ma..Ma.. au mam" oceh baby Rosie

Irene mengangguk.

"Sebentar ya eonnie bikin bubur dulu, berdiri dulu baby," ucap Irene mengangkat tubuh si adik agar berdiri namun gelengan yang dia dapat

"Maaa.." pekik nya memeluk Irene

Irene menghela nafas sejenak melihat adik nya yang tak mau melepaskan nya, sedang yang lain tertawa melihat adik kecil nya yang manja terhadap Irene.
Jennie melihat dengan wajah sendu, ada rasa tak rela dan merasa kehilangan saat bocah kecil itu tak lagi mengganggu nya, dia hanya mengalihkan pandangan kearah tv.

"Eonnie, biar aku saja yang membuatkan bubur," kata Wendy

"Baiklah, maaf ya Wen ngerepotin kamu, kayak nya Rose lagi manja" ujar Irene

"Apa sih eon, siapa juga ngerasa di repotin," sahut Wendy tak suka

"Maaf,," ucap Irene

Wendy mengangguk pelan berjalan ke dapur menyiapkan bubur adik nya.

"Ma.. Ma.. Yim" oceh nya

"Yerim, Lisa, Joy eonnie sekolah nanti mereka pulang," jawab Irene sambil mencium pipi adik nya

Para eonnie line meliburkan diri karena ingin istirahat sambil mengawasi Jennie Kim.

"Rose, eonnie mau ke kamar mandi dulu ya, kamu duduk disini ya," Irene yang kebelet pipis

"Ma.. Ma.. "Peluk nya sambil menggeleng

"Sayang, eonnie udah kebelet bentar aja," bujuk Irene

Yang ada si bocah makin memeluk erat eonnie nya,  Jisoo yang melihat itu membujuk adik nya namun tak berhasil yang ada malah menangis kejer, Seulgi pun membujuk bocah kecil itu tetap tak mau, akhirnya mau tak mau Jisoo menggendong adik nya kemudian sang eonnie langsung lari ke kamar mandi.

"Maaaa,, hiks,, huaa,, Maa.." tangis nya menunjuk kearah Irene

"Baby, eonnie nya kebelet pipis nanti kesini lagi," bujuk Seulgi

"Tadaaa,, bubur nya udah masak,, ayo makan," Wendy datang membawa bubur bayi sambil tersenyum riang.

Rose yang melihat Wendy datang berhenti menangis berganti melonjak senang karena bubur telah masak.

"Dasar bayi, kalo makanan aja langsung diem," Jisoo mendengus kesal

"Haha.. Sabar Jis," Seulgi mengusap punggung adik nya

"Buka mulut nya, aaaa.. " Wendy menyuapi adik nya dengan sigap si bocah membuka mulut nya menerima suapan dari eonnie nya.

Jam menunjukkan pukul setengah sebelas siang, Jisoo dan Seulgi sibuk melihat laporan keuangan sedangkan Wendy sibuk menyuapi adik nya, Jennie fokus pada tontonan bahkan Rose yang sudah selesai makan melihat kearah Jennie yang tampak diam dan acuh.

My Little Rosie R.J (End) Where stories live. Discover now