Part 15

1.7K 196 59
                                    

Matahari terbenam menampakkan langit berwarna oren kemudian berubah menjadi gelap di taburi bintang bintang juga bulan terang menghiasi langit malam ini dengan angin yang berhembus. Jennie duduk melamun menatap keluar jendela mengingat kejadian yang dia alami bersama adik kecil nya.

Jennie memejamkan mata sejenak meremas ujung baju nya kejadian naas itu menghantui fikiran nya, menggeleng pelan mengusir setiap ingatan itu hadir, air mata dan keringat membasahi wajah nya, meremas ujung baju yang sudah tak terbentuk dengan kuat.

"R-rosie hiks,, bangun hiks,," bergumam ketakutan bagaimana wajah bocah kecil yang pucat dan dingin

Seulgi yang baru saja datang bersama eonnie dan adik nya sontak terkejut melihat keadaan Jennie yang ketakutan.

"ROSIE BANGUN HIKS,, MAAF" teriak Jennie histeris

"Jennie tenang ya,,"Jisoo dengan cepat memeluk adik nya yang ketakutan

Jennie masih berontak dan meremas baju Jisoo erat," Rosie hiks,, maaf, jangan pergi hiks,,, eonnie sayang kamu hiks," racau Jennie memukul Jisoo

"Rosie disini Jen, tenang sayang" suara lembut Jisoo berusaha sekuat tenaga menahan air mata dan rasa sakit akibat pukulan dari Jennie

Dokter masuk ke dalam dan memberikan suntik penenang untuk Jennie, Jisoo mengelus punggung nya yang sakit akibat pukulan adik nya. Lisa mengusap lembut punggung Jisoo dengan air mata mengalir.
Mereka menatap Jennie sedih dan menangis melihat ketakutan Jennie.

"Dokter, bagaimana dengan adik saya?" Seulgi menatap wajah dokter

"Adik kalian mengalami trauma dan panik serta ingatan tentang kecelakaan yang terjadi kemarin membuat dia ketakutan bahkan kejadian saat melihat adik kecil kalian yang jatuh ke kolam renang membuat rasa bersalah di hati dan fikiran nya." jelas dokter

"Apa yang harus dilakukan dokter? Tolong sembuhkan adik saya," Mohon Jisoo dengan mata berkaca kaca menahan tangis

"Adik anda harus dirawat dan kalian juga harus mengawasi nya, jangan di bentak atau berbicara kasar saat keadaan nya seperti ini..perlu kata kata penenang untuk adik anda," kata Dokter Heechul

Mereka mengangguk mengerti.

"Baik lah saya akan memeriksa adik kecil kalian dulu," ucap nya berjalan kearah brankar Rosie.

Jisoo mengelus rambut Jennie dengan lembut, Lisa masih duduk di sofa terisak pelan di pelukan Seulgi yang menenangkan nya.
Irene membelai pipi Jennie dengan penuh kasih sayang.

"Kondisi adik kalian sudah ada perubahan, semoga terus menerus ada perubahan hingga kemungkinan dia bakal cepat sadar dari koma nya," tutur dokter Heechul

"Terimakasih dok, syukurlah ada perubahan dari Rosie, kami ingin dia membuka mata nya dan kembali sembuh seperti biasa," ujar Wendy tersenyum

Dokter Heechul mengangguk."Kalo begitu saya permisi dulu, kalo ada apa apa dengan adik kalian panggil saya," pamit nya tersenyum

"Iya dokter Heechul," sahut Wendy

Kini mereka hanya melihat wajah adik nya yang pucat dan berkeringat, suasana hening diruangan dengan fikiran masing masing.

"Kita harus mengawasi Jennie, jangan sampai trauma nya parah dan bisa bertindak hal tak di inginkan, eonnie tahu bahwa Jennie merasa bersalah dan menyesal terhadap Rose" Irene membuka suara untuk memecahkan keheningan

"Ya, aku harap Jennie sembuh dan baik baik saja, rasanya begitu sakit melihat wajah ketakutan dan penyesalan Jennie." Jisoo mengecup pipi adik nya dengan air mata mengalir begitu saja

My Little Rosie R.J (End) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt