🌷Tujuh🌷

2K 151 3
                                    

¡WATTPAD🔸RANNA🔸BABY BOY¡

CHAPTER 7 (TUJUH)!

🔸
🔸
🔸

"Makanlah dengan benar." Ujarnya sembari mengusap lelehan ice cream pada bibir dan dagu kecil Aeran.

Lelaki itu mengangguk-angguk kecil. Dia menatap Leona dengan lucu, mata bulat yang berbinar dengan bibir penuh ice cream.

"Leona mau?" Tawarnya, menyodorkan ice cream yang sudah sedikit cair karena terlalu lama di diamkan. Leona menggeleng dengan wajah datarnya.

Setelah menunggu beberapa menit untuk lelaki itu menghabiskan ice cream nya, gadis tampan itu berdiri dan menuju kasir. Berniat membayar semua makanan yang ia pesan.

Sementara Aeran memilih memandangi jendela yang menunjukkan awan mendung. Sepertinya akan datang hujan! Batinnya senang. Lelaki manis itu tersenyum kecil melihat rintik-rintik hujan mulai membasahi bumi.

"Aeran."

Lelaki itu menoleh dan mendapati Leona yang berdiri dengan tangan yang terulur padanya. Aeran sedikit memiringkan kepalanya bingung. "Eungg?"

"Ayo pulang sebelum hujan semakin besar."

Merasa mengerti, Aeran menaruh telapak tangannya di atas telapak tangan Leona lalu berdiri. "Tapi aku ingin mandi hujan."

"Tidak."

Aeran cemberut. Tapi ia tetap mengangguk dan mengikuti langkah Leona yang menarik tangannya.

Tak apa jika tak diperbolehkan. Lagipula rintik-rintik hujan itu semakin besar, pasti saat keduanya sedang berjalan menuju rumah hujan sudah terlebih dahulu mengguyur badan mere—

"AKHH! LEONA KENAPA LARI?!"

Nampaknya perkiraannya salah. Gadis itu sudah lebih dahulu berlari sambil tetap menarik tangannya sebelum ia membayangkan bagaimana hujan akan mengguyur badan mereka.

"LEONA JANGAN CEPAT-CEPAT!"

Permintaannya tak didengar gadis itu. Dia terus berlari menembus gerimis yang mulai kencang. Astaga, kakinya terlalu pendek untuk menyamakan larinya dengan Leona.

Di depan sana berdiri sebuah warung —ala-ala untuk tempat tongkrongan— yang sedang tutup. Keduanya berhenti disana dengan Aeran yang mengambil napasnya rakus. Sementara Leona biasa saja. Bahkan sepertinya gadis itu tak terlihat lelah sedikitpun.

Hujan mulai turun deras, percikan nya mengenai sedikit tubuh kecil Aeran yang membuat lelaki itu kesenangan. Ia sangat suka hujan, suka sekali saat air hujan membasahi tubuhnya. Dengan sengaja Aeran mendekati air hujan yang mengucur deras dari atas genteng warung itu.

Tangannya terulur dan kucuran air itu dengan keras mengenai telapak tangan kecilnya, mengenai wajah serta pakaiannya. Aeran tersenyum senang. Dia mengulurkan tangan nya satu lagi. Terkikik geli saat percikan air itu terasa menggelitik leher dan wajahnya yang sudah tidak tertutupi masker —karena terlepas begitu saja saat dibawa lari Leona—.

Leona yang melihat tindakan lelaki di sampingnya menatap tajam. Dia menarik kasar lengan kecil Aeran membuat si empunya tersentak.

"Ahwss.."

"Jangan bermain air. Kau bisa sakit."

Aeran menatap kesal Leona sembari mengelus-elus lengannya yang terasa sakit. Cengkraman Leona sedikit menyeramkan.

Baby Boy [FemDom]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang