🌷Lima🌷

2.5K 197 8
                                    

¡WATTPAD🔸RANNA🔸BABY BOY¡

CHAPTER 5 (LIMA)!

🔸
🔸
🔸

"Eunghh... "

Kekehan kecil terdengar. Tangannya tanpa ampun terus menggelitiki wajah lelaki manisnya dan meniup telinganya berkali-kali.

"Leona... Emhhh... Jangan ganggu aku lagi, aku sudah banguuunnn... " Tangan kecilnya berusaha menepis tangan Leona yang terus bermain di wajahnya. Dengan mata yang masih tertutup rapat tidak ingin terbuka, Aeran berusaha menepis tangan lentik itu. "Leonaaaaa.." Rengeknya merasa kesusahan.

Gadis itu kembali terkekeh. "Kalau begitu buka matamu agar kau dapat menyingkirkan tanganku." Tantang nya.

Aeran menggeram menggemaskan dan menggeleng dua kali sambil mengalihkan wajahnya ke arah lain. "Aku masih mengantuk." Ujarnya pelan dan nafas teratur mulai terdengar.

"Aish, kau tidur lagi?" Tanyanya dengan sedikit keras. Dia kemudian berdiri dan turun dari ranjang. Berjalan mengambil handuk di dekat pintu kamar mandi. Sebelum masuk, dia berujar. "Padahal aku akan mengadakan kencan denganmu hari ini dan membelikan mu es krim. Ya sudah, tidak jadi."

Sengaja dia menggumam dengan nada keras agar dapat di dengar oleh Aeran.

Mendengar kata 'kencan' dan 'es krim' dengan secepat kilat lelaki mungil itu membuka matanya dan turun dari ranjang, berlari dengan tergesa-gesa ke arah Leona yang hampir memasuki kamar mandi di ruangan itu. Namun lengannya ditarik keluar oleh Aeran.

"Leona, aku sudah bangun. Mari kita kencan!" Matanya berbinar-binar menatap Leona.

Leona melepaskan cekalan di lengannya dengan pelan. "Kencan di batalkan karena kau masih mengantuk. Tidur lah, kita akan kencan di lain hari." Dia masuk ke dalam kamar mandi dan hendak menutup pintu namun ditahan oleh tangan mungil Aeran.

Lelaki itu menatapnya memelas. "Leona, aku sudah tidak mengantuk, aku tidak akan tidur lagi. Ayo kita kencan." Paksa nya. Dia sangat ingin kencan dengan Leona karena keduanya jarang berkencan atau berjalan-jalan seperti pasangan kekasih lainnya.

"Lepaskan tangan mu jika tidak ingin terluka." Kata Leona tanpa nada.

Aeran menggeleng kencang. "Tidak akan!"

"Lepaskan."

"Tidak Leona! Ayo kencaaannn!" Rengeknya memaksa lagi.

"Aeran, tidurlah. Aku sedang tidak mood." Gadis itu menghembuskan napasnya lelah.

"Leona, aku tidak mau tidur, aku ingin kencan... "

"Tidak ada kencan hari ini. Diam lah."

Aeran menukik kedua alisnya kesal dan mencebikan bibirnya. "Leona, aku ingin kencan!"

"Aku bilang tidak ada kencan."

"Leona!" Matanya berkaca-kaca karena menahan kekesalan dan kerutan di dahi mungilnya semakin terlihat. "Kau bilang kau akan mengajakku kencan hari ini dan membelikan ku es krim, kau berbohong!"

"Aku hanya bercanda tadi. Jadi diam lah dan tidak ada nama kencan hari ini."

"Kau berbohong! Jahat!" Air mata di pelupuk matanya semakin banyak. Pandangannya memburam. Jika ia mengedip sekali saja sudah dipastikan air bening itu akan terjatuh. "JAHAT!" Teriaknya kencang.

Leona kembali menghembuskan napasnya lelah. "Lepaskan tanganmu."

"JAHAT! LEONA JAHAT!"

"Aeran."

Baby Boy [FemDom]Where stories live. Discover now