Tanpa menoleh, "Satu lagi, jangan pernah melakukan apapun untukku. Aku tak suka." Kini langkah Taeyong kembali terayun, benar-benar meninggalkan Jaehyun berdiri sendirian di halaman belakang.
Sorot mata Jaehyun memandang Taeyong nanar hingga punggung itu menghilang dari pandangannya. Jaehyun menghela nafas berat dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
*****
Sementara itu, tanpa Jaehyun dan Taeyong sadari interaksi mereka terlihat oleh Jennie. Wanita itu bersandar di jendela, telinganya mendengar apa yang mereka bicarakan dan bahkan suasana dingin yang tercipta di antara keduanya.
"Apa mereka bertengkar?" gumam Jennie dengan nada bertanya-tanya.
Jennie sudah merasakan hal ini sejak pesta tadi. Keduanya menjadi begitu canggung, tingkah mereka sangat dingin untuk satu sama lain, Jaehyun tak banyak berbicara dan sesekali melirik ke arah Taeyong.
"Apa yang terjadi pada mereka?" Jennie menghela nafas karena tak ada satupun pemikiran yang terlintas di kepalanya mengenai Jaehyun dan Taeyong yang sepertinya terlibat perang dingin.
"JENNIE."
Lamunan Jennie terpecah saat suara Taeyeon memanggilnya.
"IYA?"
"TOLONG BANTU EOMMA."
"OKAY."
Jennie melirik singkat pada Jaehyun yang masih berada di luar sendirian sebelum berjalan menuju Taeyeon.
*****
Jaehyun memasuki kamarnya, melempar tubuhnya yang begitu lelah karena seharian tak beristirahat. Pesta sudah sepenuhnya selesai jadi mereka kembali ke rumah masing-masing.
Suara ketukan pintunya membuat Jaehyun yang semula memejamkan mata kini terbuka, matanya bisa melihat Jennie yang masuk ke dalam kamarnya seraya membawakan secangkir teh chamomile, tercium dari aromanya yang khas.
Senyum Jennie menghiasi bibirnya ketika melihat sepupu yang sudah seperti adiknya itu terdampar di ranjang, Jaehyun membangunkan tubuhnya dengan malas-malasan.
"Noona baru saja membuatkanmu dan Chaeyeon teh chamomile. Minumlah dulu dan bersihkan dirimu." Jennie menyodorkan cangkir dengan asap mengepul itu kepada Jaehyun.
Jaehyun mengangguk patuh dan menyeruput pelan, melenguh pelan saat rasa hangat mengalir di tenggorokannya. Jennie tersenyum memperhatikan adiknya itu.
"Noona tidak tidur?" tanya Jaehyun, menoleh pada Jennie yang duduk di sampingnya.
"Setelah ini akan tidur," sahut Jennie, matanya menatap wajah Jaehyun yang terlihat lelah, "Kau, semuanya baik-baik saja, kan?"
Jaehyun mengernyit mendengar itu, "Kenapa Noona bertanya seperti itu?"
"Tidak, hanya saja beberapa waktu ini Noona tidak begitu memperhatikan kalian berdua. Kau dan Chaeyeon, jadi Noona bertanya apa kalian ada masalah untuk diceritakan seperti biasanya atau tidak."
Sudah menjadi kebiasaan bagi Jaehyun dan Chaeyeon menjadikan Jennie tempat mereka mengadu, apapun masalahnya. Keduanya terbiasa dimanjakan Jennie.
Jaehyun mengangguk, "We are both fine. Chaeyeon juga sepertinya tidak punya masalah," sahutnya.
Terdengar helaan nafas lega dari Jennie, "Baguslah. Noona tak ingin kalian kekurangan perhatian jadi Noona sedikit merasa bersalah karena beberapa hari ini begitu sibuk hingga tak menanyakan keadaan kalian. Bahkan Noona sampai tinggal di apartment karena terlalu sibuk, padahal ingin menghabiskan waktu di rumah sebelum menikah," keluh Jennie.
Jaehyun menyipitkan matanya, "Noona, kami bukan anak kecil lagi. Lagipula Noona juga sibuk mempersiapkan pernikahan," protesnya pelan.
Jennie terkekeh dan mengusak rambut Jaehyun, "Baiklah pria dewasa," ejeknya, Jaehyun semakin merengut.
"Ah iya, apa kau ikut Sehun Oppa kemarin menjemput Taeyong?"
Jaehyun terdiam sejenak mendengar pertanyaan itu, kepalanya menggeleng, "Tidak, aku sibuk di kantor."
Jennie mengernyit, "Kenapa? Padahal kau sering kesal karena Taeyong tidak pernah pulang sama sekali."
Jennie yang paling tau bagaimana Jaehyun selalu memiliki mood yang buruk apabila mendengar kabar Taeyong menunda kepulangannya.
"Hanya saja... sibuk," jawab Jaehyun dengan pelan.
Jennie menatap lekat Jaehyun, "Baiklah, bersihkan dirimu dulu lalu tidur." Tubuh Jennie beranjak bersamaan Jaehyun yang mengangguk patuh.
"Jaehyun."
"Ya?" Jaehyun berpaling menoleh kepada Jennie.
Wanita itu menatapnya dengan lembut, "Noona akan selalu ada untukmu dan Chaeyeon, kau tau itu, kan?"
"Aku tau," sahut Jaehyun dengan tersenyum mengundang senyuman Jennie ikut terkembang.
"Good night," ucap Jennie bersamaan keluar dari kamarnya.
"Hm, good night."
Jaehyun terdiam di tempatnya untuk beberapa saat sebelum melangkahkan kaki menuju kamar mandinya. Sepertinya pikirannya akan kembali tenang dengan membersihkan diri.
*****
Beberapa menit kemudian, Jaehyun sudah selesai dengan kegiatannya dan mulai merebahkan dirinya.
Matanya memandang nanar pada langit-langit kamarnya lalu tak lama menoleh pada meja nakas di sampingnya, satu pigura kecil yang selalu terpajang rapi di samping lampu tidurnya membuat Jaehyun mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping,
Matanya menatap lamat foto di sana, foto yang sudah diambil beberapa tahun yang lalu. Foto dirinya bersama Taeyong.
Ya, foto mereka berdua. Dengan Taeyong yang bersandar pada bahunya ketika duduk di taman yang dipenuhi helaian bunga sakura yang berjatuhan.
Foto favorit Jaehyun sepanjang waktu. Dirinya yang tersenyum dan Taeyong yang terlihat sangat cantik saat itu.
Namun rasanya begitu aneh melihatnya ketika menyadari betapa canggungnya mereka sekarang.
"Rasanya senang melihatmu sudah di sisiku, meski amarahmu belum pudar."
Gumaman Jaehyun semakin memelan di akhir bersamaan matanya yang mulai tertutup, membiarkan rasa rindunya larut dalam mimpinya.
TBC
How was your day?
Hope it's a nice day~
Happy Reading 💖
Jangan lupa vote dan komen ya~
Love you all!!!❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You (JAEYONG)
Romansa"I know i'd go Back To You." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 3
Mulai dari awal
