Kepalanya menggeleng pelan melihat betapa buruknya pria itu ketika disuruh berbelanja, selesai sudah tugas Taeyong. Kini dirinya hanya perlu membayar semua belanjaan ini.

"Minggir," ucap Taeyong pada Jaehyun karena trolly Jaehyun benar-benar berada di tengah dan menghalanginya. Namun pria itu seolah-olah tak mendengarnya sama sekali dan malah mengabaikannya.

Taeyong menahan nafasnya sekaligus menahan emosinya, "Permisi, kubilang minggir. Apa kau tuli?"

Lagi dan lagi Jaehyun kembali mengabaikannya membuat Taeyong naik pitam, dengan pelan Taeyong tarik trollynya ke belakang dan mendorong keras trolly itu hingga menabrak trolly milik Jaehyun sampai trolly itu terbalik.

BRUGGG

Jaehyun melototkan matanya melihat trollynya terjengkang mengenaskan, "YAAA!!!!!" seru Jaehyun nyaring, menatap tak percaya pada Taeyong yang kini melenggang begitu saja.

Taeyong berbalik, kemudian menutup mulutnya dengan wajah meledek, "Ups, Sorry." ucapnya mengejek, "Kau menghalangi jalanku." Lalu kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Jaehyun yang kini menggertakkan giginya kesal.

"Lee Taeyong! Awas kau!"

*****

Taeyong mendorong trollynya menuju kasir karena belanjaannya sudah lengkap. Namun beberapa langkah lagi sampai di hadapannya sudah ada Jaehyun yang sepertinya juga menyelesaikan kegiatannya.

Keduanya bertatapan sengit, beberapa kali melirik antrian kosong lalu dengan gesit berusaha mengambil posisi pertama antrian di kasir hingga trolly mereka membentur satu sama lain tidak bisa bergerak.

"Minggir kau!" ketus Jaehyun.

"Kau yang minggir, trollyku sampai lebih dulu di sini!" sahut Taeyong tak mau kalah.

"Trollyku sampai lebih dulu!"

Taeyong menunjuk kedua mata Jaehyun dengan jarinya yang kini benar-benar hampir mencolok mata Jaehyun, "Matamu itu buta ya?! Aku yang lebih dulu sampai di sini, sialan!"

"Kau tidak lihat trolly sudah hampir berada di depan kasir?!" Jaehyun menunjuk trollynya yang sudah mencapai ujung kasir.

"Itu karena trollymu mendorong trollyku! Kau merebut antrian!"

"HEH! Kau yang merebut antrianku!"

Taeyong berkacak pinggang tidak terima, "SIALAN! KAU YANG MEREBUTNYA KENAPA AKU YANG KAU TUDUH?!"

"YA MEMANG ITU YANG TERJADI!!!" balas Jaehyun sama nyaringnya.

Tak perduli sama sekali bahwa mereka jadi pusat perhatian orang-orang bahkan kasir yang berusaha memisah mereka sedari tadi itu mereka abaikan.

Suara besar terdengar menghentikan pertengkaran mereka, "TUAN-TUAN. Jika ingin ribut tolong keluar saja," ucap kasir tersebut sembari tersenyum ramah yang begitu terpaksa.

Bukannya berhenti keduanya malah saling melempar tatapan tajam. Seakan ingin melubangi kepala satu sama lain.

Jengah dengan adegan tatap menatap ini, Taeyong mengambil langkah lebih, tangannya menarik dan mendorong trolly Jaehyun dengan kuat hingga hampir terjungkal kembali.

"MINGGIR!"

"SIALAN LEE TAEYONG!"

*****

Jaehyun membawa barang belanjaannya di tangan untuk dibawa ke mobil. Saat ingin menuju mobil, langkahnya terhenti ketika melihat mobil Taeyong ternyata yang terparkir di sebelah mobilnya. Bahkan pria itu terlihat sedang memasukkan belanjaannya ke dalam bagasi.

Seketika helaan nafas kasar terdengar di bibir Jaehyun dan melanjutkan jalannya. Langkah Jaehyun akhirnya berhenti di depan bagasinya.

Mengabaikan kehadiran Taeyong yang kini mulai meliriknya, Jaehyun memulai kegiatannya untuk memasukkan belanjaan ke mobilnya sendiri.

Taeyong melirik pria di sampingnya itu sekilas lalu kembali melanjutkan pekerjaannya dengan cepat dan ingin segera pergi dari sana.

Namun entah bagaimana ceritanya kaki kirinya menginjak tali sepatunya sendiri dan membuat tubuhnya mulai terayun ke bawah...

"AAAA..."

Tangan itu tak sengaja meraih bahu tegap di sampingnya, begitupula lengan kekar yang dengan natural melingkar di pinggang kecilnya seakan begitu bersedia menerima terjangan dari tubuh kecil itu hingga keduanya mendarat sempurna dengan posisi bertindihan.

"Argh..." Jaehyun mengerang pelan merasakan punggungnya yang menghantam cukup keras.

"Aww!" Sedangkan Taeyong mengaduh karena lututnya membentur tanah.

"Kau baik-baik saja?"

Sebuah pertanyaan menyadarkan Taeyong akan posisi mereka saat ini. Matanya bersitubruk pada netra tajam milik Jaehyun yang kini terbaring di bawahnya, benar-benar menjadi bantalan tubuhnya.

Kening Jaehyun terlihat sedikit mengernyit menahan rasa nyeri pada punggungnya. Taeyong hanya bisa terdiam kaku menatap wajah itu dengan jarak yang tak sampai sejengkal.

"Taeyong, aku bertanya."

Suara berat itu semakin terdengar dalam membuat tubuh Taeyong semakin kaku. Jaehyun yang menyadari Taeyong hanya diam sembari menatapnya juga ikut melakukan hal yang sama. Netranya hanya terpaku pada wajah Taeyong yang berada di atasnya.

Jaehyun bisa melihat Taeyong terperanjat pelan dan mengerjapkan matanya cepat, raut wajahnya berubah dan tiba-tiba...

PLAK

Tubuh Jaehyun terperanjat merasakan tamparan keras pada pipinya sedangkan si pelaku penamparan hanya merengut dan beranjak dari tubuhnya lalu meninggalkan Jaehyun terbaring sendirian di parkiran supermarket.

Jaehyun bahkan lupa beranjak dari tempatnya karena masih mencerna tamparan Taeyong yang cukup membuat pipinya perih. Mobil Taeyong bahkan melewatinya dan melaju cepat.

"APA SALAHKU?!"

TBC


How was your day?
Hope it's a nice day~
Happy Reading 💖
Jangan lupa vote dan komen ya~

Love you all!!!❤️❤️❤️

Back To You (JAEYONG)Where stories live. Discover now