"Chaeyeon menyiapkan pestanya bersama Jennie," sahut Yoona, tangannya menepuk lengan Jaehyun keras, "Sudahlah jangan membantah."
Jaehyun memutar bola matanya malas, "Baiklah, baiklah. Kirim saja nanti listnya kepadaku."
Yoona kembali tersenyum lebar, "Hati-hati di jalan, Sayang Eomma. Jangan lupa sarapan."
"Hm, aku pergi." Jaehyun mengecup pipi ibunya sebelum pergi meninggalkan rumah.
*****
Taeyong menatap serius ke arah layar TVnya yang besar, menonton film merupakan keseharian Taeyong. Apalagi ini merupakan hari pertamanya di Korea, Taeyong hanya ingin berdiam diri di ranjangnya saja.
BRAKKK
Pintu kamar terbuka kencang membuat Taeyong terlonjak, "ASTAGA!" pekiknya, Taeyong hampir saja mengumpat jika tidak melihat bahwa ibunya yang membuka pintu.
"EOMMA! Buka pintunya pelan-pelan!" protesnya.
Tak merespon ucapan putranya, Taeyeon malah berkacak pinggang melihat kegiatan Taeyong saat ini, "Hei, anak pemalas. Pergilah ke supermarket, belanja bulanan dan bahan makanan yang lain untuk pesta nanti malam," titahnya.
Taeyong mendelik malas, "Tidak mau, filmku belum selesai," sahutnya, kembali menyumpal mulutnya dengan popcorn yang sedari tadi berada di pangkuannya.
"Eomma lebihkan uangnya, silakan belanja cemilan sesuka hatimu," ujar Taeyeon, dengan nada bernegosiasi. Melihat Taeyong terdiam, di saat itu juga Taeyeon menyeringai karena baru saja berhasil membujuk Taeyong.
Taeyong dengan cepat menoleh, "Sekarang, kan? Aku beganti pakaian dulu," sahutnya lalu segera berlari menuju walk in closetnya.
Taeyeon yang melihat itu menggelengkan kepalanya melihat betapa mudahnya Taeyong dibujuk, "Anak ini! Di otaknya hanya ada cemilan saja."
*****
Jaehyun mendorong trolly, matanya membaca list yang dikirim ibunya, "Garam..." gumamnya, bersamaan di depannya terlihat rak yang memajang berbagai jenis garam.
Melongo di tempat, "Kenapa begitu banyak jenis garam di sini?!" Jaehyun menganga melihat begitu banyak varian yang dipajang. Sedangkan dirinya tidak tau apa yang biasanya dipakai di rumahnya.
"Eomma juga tidak menyebutkan merknya," ucapnya frustasi, berulang kali mengecek ulang untuk melihat apakah ibunya memberikan detail untuk belanjaannya.
Jaehyun menggaruk kepalanya bingung, "Apa kubeli saja semua merk?" Berpikir sejenak Jaehyun akhirnya memutuskan untuk memasukkan semua jenis garam ke dalam trollynya.
"Ya sepertinya begitu."
*****
Di sisi lain Taeyong juga melakukan hal yang sama, hanya saja pria cantik itu lebih pintar memilih barang ketika di supermarket selain karena terbiasa, itu juga karena Taeyong mahir memasak. Jadi ini bukan hal yang sulit baginya.
"Spagetti... Fettucini... Makaroni... Ravioli... Sosis... Daging... Oh astaga, kenapa aku lupa membeli bumbu-bumbunya?" Taeyong memutar trolly untuk menuju rak bagian khusus bumbu dapur.
Ketika berada di bagian bumbu dapur langkah Taeyong terhenti ketika melihat sosok yang dikenalnya berdiri di sana dengan wajah bingung yang terlihat frustasi.
Sepertinya orang itu juga menyadari kehadirannya. Ya, siapa lagi kalau bukan Jeong Jaehyun.
"Aish..." desis Taeyong pelan, namun tetap mendorong trolly untuk mengambil apa yang dibutuhkannya. Matanya melirik diam-diam pada trolly milik Jaehyun.
YOU ARE READING
Back To You (JAEYONG)
Romance"I know i'd go Back To You." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 2
Start from the beginning
