Bagian 14

13 5 0
                                    

"Nona Alura, apa yang terjadi?"

Aku mendongak ketika pertanyaan itu keluar dari seorang pemuda berambut pirang yang lebih tua beberapa tahun dariku.

Dia adalah Briar, kesatria keluarga Thornes. Dia menemaniku ketika datang ke kediaman Armond.

"Ah, ini hanya ketumpahan air teh. Kau tidak perlu khawatir." Kataku seraya meraih tangan Briar ketika aku naik ke atas kereta kuda yang sudah di siapkan.

Ketika aku sudah duduk nyaman, Briar pun ikut naik dan duduk di hadapanku.

"Jika anda tidak keberatan, izinkan saya untuk menghilangkan nodanya nona." Kata Briar membuatku menatapnya.

Aku pun mengangguk, "silahkan."

Akhirnya Briar pun mengarahkan tangannya ke arah noda teh yang ada di rok, sebuah cahaya keemasan muncul dan noda teh serta basah di rokku pun menghilang.

"Terima kasih, Briar." Kataku sambil tersenyum.

Briar menganggukan kepalanya, "apakah  nona-nona di perjamuan itu mengganggu anda?" Tanyanya kemudian.

"Tidak juga. Yaa, hanya seperti biasa. Aku sedikit mendapatkan hinaan." Kataku mengadu.

"Siapa saja orangnya nona? Biar saya laporkan kepada tuan besar."

Aku menggeleng, "itu tidak perlu. Lagipula aku tidak apa-apa." Kataku.

"Nona,"

"Ya, Briar?"

"Orang yang menghina anda tidak bisa dibiarkan. Saya bisa memberikan mereka pelajaran jika anda berkenan." Kata Briar dengan wajah serius.

Aku memandangnya sebentar, lalu tertawa pelan, "Briar, aku memang kesal pada mereka. Tetapi aku tidak mempunyai niat untuk balas dendam. Jadi biarkan saja. Lagipula, kau tidak perlu menghabiskan tenagamu untuk orang-orang seperti itu."

"Baiklah, nona. Tetapi jika ada yang mengganggu dan menghina anda lagi, tolong katakan saja kepada saya." Ujar Briar membuatku mengangguk.

Briar, dia adalah kesatria pribadi keluarga Thornes yang sangat setia. Dia bahkan dibesarkan oleh ayahku yaitu Thornes. Di novel di ceritakan jika dulunya Briar adalah seorang pengemis jalanan. Saat itu, Thornes yang sedang berjalan-jalan mengelilingi kota, tidak sengaja menemukannya.

Thornes pun membawa dan mengurusnya. Briar bahkan diberikan beberapa pendidikan, termasuk berlatih pedang.

Briar pun tumbuh menjadi pemuda yang sangat kuat, sehingga dia mampu untuk melindungi keluarga Thornes.

"Eh!!" Badanku tiba-tiba limbung kala kereta kuda yang aku tumpangi tiba-tiba saja berhenti. Untung saja aku tidak jatuh tersungkur karena Briar dengan sigap menahan tubuhku.

"Nona, apakah anda baik-baik saja?" Tanya Briar seraya membantu tubuhku agar duduk tegak.

"Ah, aku baik-baik saja. Tapi apa yang terjadi?"

"Tunggu sebentar."

Briar pun akhirnya turun dari dalam kereta kuda. Aku diam menunggunya yang sedang mengecek apa yang terjadi.

Tak berapa lama, Briar membuka pintu kembali. Tetapi ada yang menarik perhatianku, yaitu kucing yang ada di gendongan tangan Briar.

"Ada kucing yang hampir tertabrak. Saya harus membawanya ke tempat yang lebih aman, di sini terlalu ramai kendaraan." Kata Briar memberitahu.

Mataku terpaku pada kucing abu-abu di pelukan Briar. Kucingnya mirip sekali dengan bentuk kucing Ranell, hanya saja matanya yang menatapku itu bukan berwarna kemerahan, melainkan berwarna hijau kekuningan.

Book Of The Black CityWhere stories live. Discover now