Bagian 06

26 10 0
                                    

Keesokan paginya, aku diajak Denta untuk sarapan bersama di ruang makan rumah yang saat ini kami tinggali. Dan di sinilah aku sekarang, duduk di salah satu kursi yang di mana di depanku terdapat meja yang diisi oleh banyak makanan dan minuman.

Kata Denta, Alois yang membuat semua makanannya. Tentu saja menggunakan sihir penciptaan yang dia punya.

Denta bilang padaku jika kucing abu-abu pemilik rumah ini tidak bisa menyiapkan makanan. Sebenarnya aku bingung, kenapa kucing abu-abu—yang ternyata seorang manusia tampan—itu, pagi ini mempertahankan bentuk tubuh kucingnya. Dia tidak berubah menjadi manusia kembali seperti saat malam tadi.

Apa dia berniat menyembunyikan identitasnya? Tetapi mengapa saat malam dia menampakan wujud aslinya padaku?

Saat ini kucing—maksudku—manusia  yang bisa berubah wujud menjadi kucing yang semalam memperkenalkan namanya sebagai Ranell Carson itu sedang duduk di atas meja paling ujung sendirian. Dia menatapku dalam diam, dan itu membuatku sedikit gugup dan juga tegang.

"Makanannya mungkin tidak akan seenak masakan buatan rumah. Tetapi setidaknya makanan ini bisa mengisi energi kita semua." Kata Alois membuka percakapan.

"Tidak apa-apa. Ngomong-ngomong tuan kucing, apakah kau akan makan dengan wujud seperti itu? Apa kau ingin Alois menyiapkan makanan kucing juga?" Sindir Denta sambil melirik kucing abu-abu yang masih duduk diam itu. Denta menekankan kata tuan kucing pada kalimatnya, seolah-olah dia tahu jika kucing itu bisa berubah menjadi manusia.

Ah, tentu saja. Denta dan Alois pasti tahu jika dia itu bukanlah kucing biasa. Bahkan mereka mungkin tahu jika ternyata kucing itu aslinya adalah manusia.

Aku melihat Ranell melompat dari atas meja, bertepatan dengan itu cahaya kemerahan terpancar dan sesosok manusia tinggi yang menawan seperti semalam muncul.

Dengan santainya, pemuda bernama Ranell itu duduk di kursinya, dan iris kemerahannya itu lagi-lagi menatapku. Tentu saja aku buru-buru mengalihkan pandanganku darinya.

Mengapa dia terus saja menatapku, sih?

"Apa-apaan ini? Ternyata kau juga seumuran denganku?!" Denta berseru tidak percaya.

Aku mendongak sedikit untuk melihat respon Ranell, dan pemuda bersurai hitam itu menaikan sebelah sudut bibirnya.

"Aku Ranell Carson." Kata Ranell si kucing abu-abu yang sudah berubah menjadi manusia.

Ranell benar-benar seumuran dengan Denta dan Alois. Itu artinya dia juga lebih tua dua tahun dariku.

"Aku Alois Thornes, dan ini adalah adikku, Alura Thornes." Alois memperkenalkan dirinya dan diriku.

Aku bisa mendengar Denta yang mendecih pelan, dia terlihat seperti kesal. "Aku Radenta Fern."

"Senang melihat kalian menjadi tamuku." Balas Ranell sambil tersenyum, namun senyumannya terlihat tidak tulus.

"Terima kasih karena kau sudah menolong adikku dan membiarkan kami bermalam di sini." Ujar Alois, lagi-lagi dia menundukkan sedikit kepalanya dengan sopan.

"Tidak apa-apa. Anggap saja rumah sendiri." Kata Ranell dengan santai.

"Kalau begitu. Selamat menikmati makanannya."

Akhirnya kami berempat pun mulai memakan makanan yang sudah tersedia di atas meja. Rasa dari makanan yang Alois ciptakan ternyata tidak buruk juga. Bisa dibilang makanannya masih layak untuk di makan dan rasanya tidak terlalu hambar.

Tentu saja, makanan yang di masak langsung, rasanya pasti akan lebih enak.

Kami menghabiskan waku makan kurang lebih sepuluh menit. Selama itu tidak ada yang berbicara, sampai akhirnya ketika aku sedang meneguk air untuk menutup aktivitas makanku, Alois mulai mengeluarkan suaranya kembali.

Book Of The Black CityKde žijí příběhy. Začni objevovat