"Gapapa. Cuma gabut doang kok, yekan guys?" Ucapnya lalu diakhiri gelak tawa diikuti geng Aodra.

"Bangsat lo!" El langsung saja memukul rahang laki-laki itu sampai terhuyung ke belakang.

"Serang!" Dan terjadilah pertempuran antara geng The Rex dan Aodra.

El langsung berhadapan dengan ketua geng Aodra. Geng yang selalu mencari rusuh dengannya.

"El, gue kangen bet sama lo. Gimana kalo kita main hajar hajaran dulu?"

El mengepalkan tangannya. "Bangsat lo Kenzie!"

Kenzie tersenyum smirk. Dia memukul rahang El, kemudian menendang kakinya. Sampai-sampai El harus jatuh terduduk.

Namun El tidak selemah itu, dia membalas pukulan Kenzie. Kemudian memelintir tangannya, dan mengukungnya.

"Lo pikir gue nggak bisa ngalahin lo huh?!" El tersenyum miring.

"Sialan lo!"

Tanpa El duga, seorang anggota Aodra menendang punggungnya dari belakang. El tersungkur, dan keadaan itu dimanfaatkan Kenzie untuk kabur bersama teman-temannya. Karena mau bagaimanapun, mereka tidak akan bisa mengalahkan The Rex. Jumlah pasukan yang mereka bawa tidak sebanding.

"El lo nggak papa?" Tanya Ervin sambil menghampiri El, dia juga sama terluka dengannya.

"Gapapa. Lainnya gimana?" Ucapnya datar.

"Mereka luka dikit doang."

El mengangguk, dia masuk kemudian menghampiri Erland dan Adel yang sama juga terluka.

"Lo nggak papa Del?" Tanya Ervin.

"Sshh... Gue nggak papa kok hihi." Adel nyengir.

"Gue mau pulang." Ucap El.

"Lah langsung pulang lo?" Tanya Erland.

"Hm."

"Iyalah, dia kan udah ada---"

Sebelum Ervin melanjutkan ucapannya, El lebih dulu menyumpal mulutnya dengan sandal bulu milik Adel.

"Bacot!" El mendelik kesal, dia langsung pergi dari sana. Mengambil kunci motornya dan mengendarainya pergi dari markas.

"Anjing si El. Mulut gue disumpel pake sandal coba?!" Kesal Ervin.

Erland dan Adel tertawa, karena melihat ekspresi wajah kesal Ervin.

......

Ceklek

El membuka kamar, dan mendapati Kayla sedang menonton televisi yang menampilkan film Upin Ipin.
Memang di kamar mereka tersedia televisi sendiri. Jadi total ada dua televisi, di kamar dan ruang tamu.

"Astaghfirullah ka-." Kayla memberhentikan ucapannya, saat El menatapnya tajam.

"Ini kenapa mukanya bonyok gini? Bentar Kayla ambil kompres dulu." Kayla hendak beranjak dari duduknya, tapi El lebih dulu menarik tangannya. Sehingga Kayla terduduk kembali.

"Gue nggak papa." El malah menyenderkan bahunya di pundak Kayla.

"Bentar dulu, ini lukanya harus diobatin kak."

"Masih panggil gue kak?" El menatapnya datar.

"M-maaf K-kayla belum terbiasa." Kayla menunduk dalam, sungguh dia sangat takut.

"Ini peringatan terakhir." Ucap El dingin.

"I-iya Kayla minta maaf."

"Hm."

My Spoiled Boss (21+) [Slow Update]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن