III. NEW STUDENT

2K 133 1
                                    

> HAPPY READING EVERYONE <


•••

"Athalia!" teriak seorang lelaki yang berjalan menghampiri mereka berdua.

"Iden?" ucap Athalia.

"Mati gue," lirih Karamel melihat kedua orang itu yang ternyata adalah dua sejoli yang dilihatnya tadi malam.

"Kabur aja kali, yah? Iya kabur aja," monolog Karamel dan langsung kabur dari sana. Athalia dan Iden menatap kepergian Karamel dengan bingung.

"Lo gak di apa-apain kan sama dia?" ucap Iden yang langsung mengecek keadaan Athalia.

"Nggak kok, aku gak papa," jawab Athalia sambil tersenyum manis. Iden bernapas lega lalu merangkul pinggang Athalia dan membawanya pergi.

"Gak heran lagi sih, mereka berdua emang selalu mengumbar-ngumbar kemesraan," celetuk Karamel yang ada di belokan koridor, sedang mengintip Athalia dan Iden.

"Untung aja, tu cowok gak ngenalin gue." Karamel kembali bergumam dan masih di posisi yang sama. Padahal kedua orang itu sudah pergi, tapi Karamel masih betah bersembunyi.

"Eh! Lo bantuin gue!" pekik seorang lelaki sambil menarik kerah belakang baju Karamel.

"Weh, apaan nih!" pekik Karamel terkejut karena tiba-tiba di seret seperti koper.

"Lepasin-lepasin, lepasin gue bangsat!" racau Karamel sambil memberontak. Lelaki itu pun melepaskannya.

Karamel pun langsung mengomeli lelaki itu, "lo apa-apaan sih! Main tarik-tarik aja! Jadi kusut kan baju gue!" ucapnya.

"Sorry," balas lelaki itu.

"Daripada koar-koar kayak ayam, mending bantuin gue bawa buku ini," lanjut lelaki itu sembari mengambil lima buku paket yang ada di atas bangku panjang lalu memberikannya kepada Karamel.

"Enak banget lo jadi cowok. Gue gak mau!" pekik Karamel kesal. Pasalnya, lelaki itu hanya membawa tiga buku saja, dan dirinya malah membawa lima buku. Gak adil banget kan?

"Udah, jangan berisik. Sekarang jalan," kata lelaki itu sambil mendorong Karamel dengan pelan menggunakan buku yang ia bawa.

Karamel berdecak kesal dan mulai melangkah dengan kaki yang di hentak-hentakkan. Lelaki itu tersenyum geli melihat tingkah Karamel yang sangat lucu baginya. Lelaki itu pun segera menyusul Karamel yang mulai menjauh.

Setelah beberapa menit, lelaki itu memasuki perpustakaan di ikuti oleh Karamel.

"Thanks, ya," ucap lelaki itu berterima kasih kepada Karamel karena sudah membantunya. Karamel berdehem membalas ucapan lelaki itu, lalu segera pergi dari sana setelah meletakkan buku itu di atas meja.


"Eh, anjir! Kita belum kenalan!!" teriak lelaki itu melihat Karamel yang pergi begitu saja.

"Erzan!"

Erzan menutup mulutnya karena lupa jika dirinya berada di perpustakaan. Karena di perpustakaan, orang-orang dilarang berbuat berisik. Jika temannya tidak memperingatinya, mungkin dirinya akan di marahi oleh penjaga perpustakaan. Untungnya juga, penjaga perpustakaan tidak ada di tempatnya. Jadi, dirinya selamat kali ini. Lelaki yang baru saja memanggil Erzan ialah Asgar.

𝐎𝐔𝐓 𝐎𝐅 𝐓𝐇𝐄 𝐁𝐋𝐔𝐄  [нιαтυѕ]Where stories live. Discover now