The Doll (Bonus)

576 103 42
                                    

Happy reading






5 tahun kemudian

Setelah semuanya usai, mereka mencoba untuk bisa mengikhlaskan kepergian orang yang mereka sayangi, meskipun ada sedikit rasa tidak rela dalam diri mereka, tetap saja takdir tidak bisa diubah.

Harsya yang kehilangan istrinya, memilih untuk tidak menikah lagi. Dia tidak tahu kehidupannya di masa depan nanti, namun untuk saat ini dia ingin sendiri dan mengenang Nata. Harsya tetap tinggal di rumah barunya. Kini dia sudah mulai membaik dan bisa tersenyum tulus, tidak seperti bulan terakhir lalu, hanya senyum palsu yang ia berikan.

Tentang Hana, dia juga sudah mengetahui fakta bahwa adiknya sudah tiada. Dia sangat terpukul dan sempat depresi melihat kondisi Ghava, namun seiring berjalannya waktu kondisi Hana sudah membaik. Suami Hana memutuskan untuk membawa istri dan ibu Hana pindah jauh. Mereka tidak ingin teringat dengan bayang-bayang kelam itu.

Hana juga sudah bahagia bersama anaknya. Walaupun begitu, Hana juga sesekali berkunjung ke rumah Rania.
Seperti sekarang ini, dia berlibur ke rumah Rania bersama anak laki-lakinya yang berusia 5 tahun.

"Halo Satya, bagaimana kabarmu?" tanya Rania dengan senyum manisnya.

Yah, Rania juga sudah mengikhlaskan Jake. Malam setelah rumah Jake terbakar, dia bermimpi jika lelaki itu berpamitan padanya. Meskipun Rania masih sedih saat mengingat kejadian dia menusuk Jake. Setidaknya Jake bisa pergi dengan tenang dan terlepas dari ritual hitam itu.

"Aku baik, tante Rania bagaimana?" Satya memeluk kaki Rania dan mendongakkan kepalanya.

"Tante baik sayang." Hana yang berada di belakang Satya hanya tertawa kecil.

"Kak Hana, bagaimana kabarmu kak?" Rania melepas pelukannya Satya dan beralih memeluk Hana.

"Aku baik, senang bisa melihat mu tersenyum Ran," ujar Hana menepuk punggung Rania.

Rania melepas pelukannya. "Ya, mau bagaimana lagi. Semua sudah terjadi." Rania tersenyum getir, dia jadi teringat masa-masa bersama Jake dulu. "Ah, kalau gitu. Ayo masuk kak, duduk dulu ayo."

Rania menggenggam tangan Satya, menariknya untuk duduk di kursi ruang tamu. "Aku ke dapur dulu ya, aku buatkan minum. Kalian pasti lelah setelah menempuh perjalanan jauh."

Hana tersenyum dan berterima kasih pada Rania sebelum wanita itu melenggang pergi ke dapur. Tidak lama setelah Rania pergi, Tian datang dengan seorang gadis kecil berusia 5 tahun.

"Hana, sudah lama datang?" tanya Tian dan menurunkan Kenia, anak Jake dan Rania dari gendongannya.

"Tidak, baru saja datang." Hana tersenyum, lalu kemudian menyapa Kenia. Anak perempuan itu tertawa senang saat melihat Satya, yang berakhir kedua bocah itu bermain bersama.

"Suami mu tidak ikut?" Tian duduk di depan Hana.

Wanita itu menggeleng dengan senyuman. "Tidak, dia sedang sibuk. Oh iya, aku mau menginap di sini beberapa hari boleh?"

"Tentu saja, tidak ada yang melarang."

Hana tertawa dan menatap Tian dengan wajah menggoda. "Yakin, apa aku dan anakku tidak menggangu kebersamaan pengantin baru? Hemm?"

The Doll ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin