The Doll 10

463 107 19
                                    

Happy reading





Nata merasa lebih baik saat memasuki rumah Ghava, kakinya yang terasa berat tiba-tiba menjadi ringan. Nata bersyukur karena Ghava datang untuk menolongnya. Pemuda itu menuntun Nata untuk duduk di salah satu kursi ruang tamu. Ia mengambilkan segelas air putih untuk Nata, setelah diminum habis Nata berterima kasih kepada Ghava.

"Tunggu sebentar ya, gue panggil kakak gue dulu."

Nata hanya mengangguk sebagai jawaban. Tak lama dari itu, Ghava datang dengan seorang perempuan cantik di sebelahnya. Perempuan itu menghampiri Nata dan mengulurkan tangannya. "Halo, gue Hana." Dia duduk di sebelah Nata. "Gue udah denger semua yang Lo alami dari Ghava, lo gakpapa kan?" Tanya Hana dengan raut wajah khawatir. Sebagai sesama ibu hamil, jelas Hana bisa paham dengan yang Nata alami, dia akan merasa tertekan dua kali lipat.

Nata tersenyum tipis. "Gakpapa."

"Lo aman di sini Nata, adik gue bakal jagain lo." Hana mengusap tangan Nata untuk menenangkan diri Nata.

"Aku gak paham dengan apa yang terjadi. Tulisan darah, bisikan aneh, dan surat peringatan?" Nata menatap Hana dan Ghava bergantian, seolah meminta jawaban dari dua bersaudara itu.

Hana menunduk untuk memutus kontak mata dengan Nata. Dia tidak tahu harus menjawab apa, sedangkan dirinya sendiri juga baru mengetahui fakta tentang tumbal yang direncanakan. Hana juga takut.

"Ghava, boleh aku tau kenapa? Karena aku merasa kamu menyembunyikan sesuatu."

Ghava melihat ke arah Hana sekilas dan yang dia dapatkan hanya sebuah anggukan kecil. Helaan napas keluar, bersiap untuk memberitahukan hal yang cukup mengerikan dan menyakitkan untuk didengar.

"Gue minta maaf Ta, gue juga baru tau tentang ini dari Sano. Gue harap lo jangan gegabah ya."

Nata memandang Ghava bingung, apa maksud dari perkataan lelaki itu?
"Semua kejadian yang lo alami itu adalah rencana dari penumbalan."

Nata terkejut, tangannya menggenggam erat ujung dress yang ia pakai. " Gue sendiri gak tau siapa yang lakuin kalau sama lo. Ta gue bener-bener bingung saat ini, karena bukan cuma lo aja yang jadi korban. Tapi kakak gue juga."

Nata langsung menoleh ke arah kakak Ghava, dia melihat Hana yang tersenyum tipis padanya, seolah sudah pasrah dengan keadaan.

"Tapi lo tenang aja Ta, gue dan Sano bakal lindungi kalian berdua. Kata Sano juga hari ini kemungkinan si pelaku akan terungkap."
























































Rania sedang berjalan sambil membawa lipatan baju yang sudah selesai ia setrika. Saat melewati pintu kamar mandi, dia melihat suaminya yang sedang sibuk dengan sesuatu di depan kaca wastafel. Rania berjalan mendekat ke ujung pintu untuk melihat apa yang sedang dilakukan Jake.

Kening Rania berkerut saat Jake mengoleskan foundation cukup banyak pada bagian leher dan keningnya.

"Kak Jake mau tutorial make up ya?" Batin Rania.

The Doll ✓Where stories live. Discover now