The Doll 12

416 97 13
                                    

Happy reading




Mobil yang ditumpangi dua manusia itu terasa hening, namun hanya sesaat, karena setelah itu Rania berbicara untuk menagih penjelasan dari pemuda yang katanya mengenal dirinya. "Katanya ada yang mau kamu jelaskan, apa?"

Tian tersenyum tipis, pandangannya menatap lurus ke depan. Mengambil napas panjang dan menghembuskan perlahan. " Dia memang benar."

Rania menatap bingung Tian. "Benar bagaimana?" tanya Rania.

"Pegawai perempuan itu, dia memang benar, karena sebenarnya suamimu tidak bekerja di sana."

"Tau dari mana kamu? Sepertinya kamu tau banyak tentang suamiku."

"Bisa dibilang begitu."

Rania semakin dibuat bingung dengan Tian. Tadi dia bilang hanya mengenal Jake dari Sano, sekarang dia bertingkah seakan tau banyak tentang Jake. "Bisa tolong dijelaskan dengan jelas, aku tidak paham dengan yang kau katakan."

"Baiklah, tapi apa kau yakin tidak akan menyesal?"

Rania memiringkan kepalanya bingung dengan alis berkerut. "Menyesal? Kenapa aku harus menyesal? Justru aku akan lebih lega dengan mengetahui fakta baru tentang suamiku, siapa tau dia mempunyai rahasia yang tidak aku ketahui dan justru orang lain yang tau, tolong jelaskan."

"Oke, aku harap kamu tidak menyesalinya. Jadi, sebenarnya suamimu itu sudah berusia ratusan tahun, begitu juga ibunya. Bisa dibilang mereka bukan orang biasa, dalam artian punya kekuatan seperti orang pintar." Ucapan Tian terjeda dengan Rania yang tiba-tiba bicara. "Tunggu-tunggu, ini semua gak masuk akal, kamu tidak sedang mengarangkan?"

Tian menggeleng. "Untuk apa aku mengarang cerita konyol seperti itu, lebih baik aku tulis dan jadikan buku, untung juga buatku."

"Tapi ... ."

"Makanya, dengar dulu Ran. Untuk percaya atau tidak itu terserah kamu."

"Baiklah, maaf."

"Setelah ayah Jake meninggal, ibunya kesulitan mengurus Jake yang masih kecil. Ekonomi mereka kurang, untuk makan saja terkadang harus mencari makanan sisa di tempat sampah, sampai suatu hari dia bertemu dengan seorang wanita tua yang menawarkan untuk ikut perkumpulan sesat, entah apa itu aku tidak tau. Dia menerima penawaran itu, dia meminta kekayaan yang berlimpah dan awet muda. Aku harap kamu paham kenapa Jake hartanya tidak pernah habis, bahkan dia tidak bekerja dan itulah kenapa kulitnya mengeriput."

"Jadi, saat Jake berangkat kerja itu sebenarnya dia tidak bekerja? Dan keriput kulitnya ... " tanya Rania, dia benar-benar terkejut mengetahui fakta itu, fakta yang sangat tidak Rania duga.

"Iya, aku tidak tau die pergi kemana, soal kulitnya itu disebabkan karena korban tumbalnya tidak mati sesuai waktu yang ditargetkan, atau ada yang mengusik."

"Tumbal? Apa lagi itu, sungguh aku tidak menyangka jika Kak Jake melakukan semua itu bersama mama." Rania mengusap wajahnya frustasi, matanya berembun. Ingin tidak percaya, tetapi semua yang dijelaskan sesuai dengan yang terjadi.

"Iya, mereka harus memberikan tumbal sebagai syarat, dan kamu tau syaratnya?" Rania menggeleng lemas. " Wanita hamil delapan bulan, mereka lah yang menargetkan Nata dan kakaknya Ghava."

The Doll ✓Where stories live. Discover now