Dea yang memiliki aura negatif dan ardi yang memiliki aura positif harus menikah di karenakan perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tua mereka.
"Dea kamu enggak kenapa kenapa kan? aku liat ada noda darah di seprai tempat tidur kita" ardi menat...
"Uhukk uhukkk... Sorry sorry kalian lanjutin aja obrolannya gua baik baik aja" jawab bila tak enak hati.
Dea yang melihat reaksi dari bila malu sendiri "huhh malu guaa" batin Dea malu.
Mendengar pujian basi dari adiknya itu, bila telah memutuskan untuk mempercepat rencananya untuk membuat Dea jatuh cinta ke adiknya yang manis dan polos.
Okey rencana pertama dimulai dari sekarang!!!.
Semangat bila!!!.
Bila bangun dari duduknya, rencananya kali ini ia akan pergi meninggalkan kedua orang berbeda jenis ini. Jadi mereka berdua bisa mengobrol dan menjadi akrab dan timbulah benih benih cinta, selesai.
Mudah bukan.
"Kayaknya gua enggak bisa lama lama deh disini, gua pergi dulu yah. Kalian yang akur jangan berantem"
Dea langsung melototkan matanya menatap bila dengan tatapan bertanya.
"Uh sorry banget ya beb gua harus pergi, byeee!" Ujar bila diakhiri teriakan.
"BUNAAAA BILAAA PERGIII MAINNN SAMAA YAYANG BILAAA YAAAA!!!" teriak bila kepada bundanya membuat mereka yang ada di butik terkejut.
"IYAAA PULANGNYAAA JANGAN LUPA BAWA MARTABAK MANISSS" jawaban tak kalah menggelegar dari sang bunda membuat mereka yang disana menggeleng-gelengkan kepala.
Bila mengangkat jempolnya pertanda setuju lalu keluar dari butik.
"Untung sepi" batin duo bapak takut istri siapa lagi kalo bukan Tyo dan Ferdian yang sedari tadi menontonnya.
Dea menatap takjub kearah bunda ardigo yang bergosip ria dengan mamanya seperti tidak malu karena sudah teriak teriak dibutik orang.
"Gua kira kalem ternyata sama aja kayak mama barbarnya" batin Dea geleng geleng kepala.
Dea menghembuskan nafasnya pelan lalu menatap ardigo yang juga menatapnya.
"Itu kak bila mau pergi bareng pacarnya Popo?" Tanya ardigo polos.
Dea menepuk kepalanya pelan "pikir sendiri sana capek gua"
Ardigo menggaruk kepalanya yang tidak gatal, emang kenapa Dea bisa capek kan dia cuma duduk manis sambil main hp. Mungkin itulah batin ardigo.
•••
"Aduh kayaknya yang ini bagus deh warna sesuai keinginan kita" ujar Alexa menunjukan sepasang pakaian pengantin ke bunda ardigo.
Bunda ardigo mengangguk setuju, ia menyuruh Tyo yang sedari tadi ada dibelakangnya untuk memanggil anaknya dan calon menantunya.
Dari pada enggak ada kerjaan kan.
Tyo berjalan berniat memanggil ardigo dan Dea yang berada di didepan butik.
"Ardi Dea ayo masuk, kalian harus coba baju pengantinnya" beritahu Tyo.
Dea dan ardigo mengangguk mereka berdua berjalan masuk kedalam terlebih dahulu karena Tyo yang menyuruh mereka berdua masuk terlebih dahulu.
Tyo menatap sekitar dan berhenti di satu titik, matanya memicing tajam.
"Berubah profesi jadi penguntit heh?" Ejek Tyo pelan lalu berjalan santai masuk kedalam butik seperti tidak terjadi apa apa.
Seseorang yang yang disebut penguntit oleh Tyo tidak menyadari kalau keberadaannya telah diketahui oleh tyo.
•••
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.