Takdir mempertemukan empat manusia yang punya cerita 'bahagia' nya sendiri, entah takdir akan membawa mereka ke arah bahagia atau ke Neraka..
"Tertawalah saat kamu bisa tertawa takdir tak akan membiarkan mu bahagia terlalu lama"-Zoya
"Kau berusaha m...
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
"apa yang kau bawa Vero"
"Pisau" Dengan Santai Vero menyerahkan tiga pisau di tangan nya pada seseorang dengan jas Dokter di tubuhnya
"Ayah,di mana ibu" Seseorang dengan jas dokter itu adalah Ayah dari Vero, Jhony
"Di tempat biasa" Vero berlari menuju tempat kesukaan ibunya dengan senyum cerah yang selalu ada di wajahnya saat akan bertemu ibunya
"IBUUUU,APA KABAR HARI INI" senyum lebar tak pudar dari wajah cantik Vero,dia duduk di sebelah ibunya, tangannya terangkat untuk membelai lembut rambut hitam panjang ibunya yang tergerai
"Ibu,aku ingin di peluk seperti dulu" Senyum lebar itu masih saja tersemat di wajah Vero walau hatinya mungkin sudah hancur berkali kali setiap melihat ibunya
"Ibu,aku akan mendapatkan pelukan hangat mu lagi kan" Vero yang pemarah dan kejam itu berubah menjadi gadis yang lemah lembut saat berada dekat dengan ibunya
"Ibu pasti bangun Kan" Vero memeluk ibunya yang berada di atas kasur dengan senyuman yang tak hilang dari wajah nya, senyuman itu seolah pertanda betapa hancur hatinya saat melihat ibunya dengan keadaan seperti ini, ibu Vero sudah terbaring koma seperti ini sejak umur Vero 14 tahun, saat umur Vero 14 tahun kehidupan nya yang semula bahagia,Vero yang mulanya adalah gadis polos yang selalu baik, berubah menjadi gadis brandalan yang selalu membuly orang, tapi itu semua bukan keinginan nya melainkan takdir yang awalnya memaksa lalu perlahan dia terbiasa
★★★
"KENAPA KALIAN CEROBOH SEKALI" wanita itu, Zeya, berteriak marah pada tiga manusia yang menunduk di depannya
"Kita harus bersiap" Semua orang yang ada di ruangan itu menoleh pada ketua mereka,Meza
"Tidak mungkin secepat itu kan" Zeya menatap Meza dengan tatapan yang sulit diartikan
"Kalian bertiga akan pergi ke Treaka" Zaya,Zohan dan Azi menatap Meza kaget, seserius itu kah masalah ini sehingga mereka harus pergi ke neraka itu
Treaka adalah tempat di mana calon pemimpin atau inti inti dari organisasi mereka untuk berlatih,di sana tidak ada senjata, mereka harus memutar otak untuk menyelamatkan diri,do tempat itu ada banyak binatang buas yang memang sengaja di simpan di hutan itu. Treaka di tempat itu tidak ada yang peduli pada mereka kecuali diri mereka sendiri,Jika mereka mari di sana,maka mereka akan di anggap sebagai pengkhianat yang patut di cemooh
"Berlatihlah dengan benar di sana" Setelah mengatakan itu Meza berjalan pergi di ikuti Zeya di belakang nya
"Sekolah kita gimana"
"Lo takut" Zaya menatap Azi nyalang, berai berani nya laki laki itu mengatakan dia takut
"Ya takut lah,Lo juga takut kan" Azi diam, apa yang di katakan Zaya memang benar,dia takut
