'DAGING'

212 27 5
                                    

Kenyataan tak seindah sebuah ekspektasi
___________

"Mama"Zaya berlari menuju wanita yang dia panggil mama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama"
Zaya berlari menuju wanita yang dia panggil mama

"Apa kabar Ma"

"Baik"
Zaya dan wanita itu saling berpelukan  melepas rindu seolah lama tidak bertemu

"Ya ampun Zohan, Mamanya dateng bukannya di sambut malah di kacangin"
Wanita itu adalah Meza Syahana Affaler ibu dari Zohan

"Ada apa"
Zohan melirik sang Mama tapi tangan nya tak berhenti menguliti badanku laki laki tadi

"Kamis 12 april datang ke acara universary Mama sama papa, di rumah biru"
Zaya melongo rumah mana lagi itu setiap Meza mengajaknya main ke rumah pasti rumahnya berbeda beda
Sekarang rumah yang mana lagi itu

"Mama mau ke mana"
Zaya bertanya saat Meza akan keluar dari ruangan itu

"Kamu nggak bosen di sini liat dia"
Meza menunjuk Zohan yang masih sibuk memotong motong usus yang sudah berhasil dia keluarkan

"Bosen sih Ma"

"Ya udah ayo iku Mama kita makan daging panggang"
Zaya berjalan mengikuti Meza kedalam sebuah ruangan

"Banyak banget Ma"

"Iya tapi kita harus potongin dulu"
Meza menatap tidak semangat ke arah Zaya

"Bukankah ini bagian yang paling menyenangkan"
Bahasa Zaya berubah dan Perkataan nya itu membuat Meza tertawa

"Kau benar, ayo kita mulai"

"Ma nggak ada air atau apa gitu"

"Pake ini aja"
Meza menyodorkan sebuah pisau yang dia temukan di perapian  ruangan itu

"Ughh"
Setelah Zaya menempelkan pisau panas itu di...... Pipi seorang gadis
Gadis itu bangun

"Siapa namamu"
Zaya berjongkok menyamakan tingginya dengan tinggi gadis itu

"Kia"
Gadis itu yang ternyata bernama kia menjawab dengan gemetar sambil memegang pipinya yang seperti terbakar

"Namamu bagus"

"Boleh aku bertanya"
Kia mengangguk membuat Zaya tersenyum senang

"Bagian tubuh mana yang paling kau sukai dari dirimu"

"Mata"
Dengan polos Kia menunjuk matanya
Dan megerjab ngerjab kan matanya

Zaya tertawa melihat kepolosan gadis di depannya Zaya berbalik menatap Meza yang masih berdiri memperhatikan  mereka

"Mama mau yang mana"

"Masih bingung daging mana yang bagus"

"Yang itu kayanya bagus deh Ma"
Zaya menunjuk seorang anak laki laki di ujung ruangan Meza
yang melihat itu tersenyum senang

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang