Short movie creepypasta (B.b)

237 29 1
                                    

-- Manipulatif  --

   
"Kenapa aku merasa hawa nya semakin dingin, padahal matahari begitu menyorot kita." Julli mengusap peluh yang keluar didahinya, ia melihat matahari yang begitu terasa dekat namun udara malah dingin, lagipula kenapa ia bisa berkeringat kalau kedinginan.

"Ini masih awal." Dane berkata ketus, ia yakin, sesuatu sudah menunggu kedatangannya, menunggu janjinya.

"Ayo lanjutkan, tinggal 500 meter kita sudah mencapai puncak."

"Ini kenapa medannya dibuat berliku, padahal kalau lurus keatas bisa lebih cepat." Yesaya melihat keatas, kemudian kepalanya dijitak pelan oleh Stela.

"Agar tidak jatuh kebelakang bodoh, bayangkan saja kalau lurus, kau bisa-bisa berbalik dan eeekk," Stela menyentuh lehernya dengan jempol. "Mati."

Mereka tertawa melihat Yesaya yang semakin ketakutan, waktu masih siang dan mereka sudah sampai puncak.

"Kita sampai.. apa ini tempatnya Dane?"

"Bukan, sekitar 50 meter dari sini, semuanya dibantai dan hanya menyisakan ak--"

"Heii..Heii sudah, kita kesini untuk menghilangkan traumaku bukan untuk mengenang--"

"Kau pikir dengan membawaku kemari aku bisa melupakannya, kau salah, justru semuanya semakin dekat, semuanya sudah diatur."

"Apa maksudmu Dane, kau tenanglah." Julli memisahkan Sinta dari Dane, mereka kemudian segera membuat tenda untuk berteduh, menyiapkan makanan. Mereka kini duduk bersila semua, ada lilin aroma yang dinyalakan.

"Dengar Dane, aku hanya ingin membantumu, untuk melepaskanmu dari jerat trauma ini, aku menyayangimu, kita akan melewati malam ini, akan kupastikan tidak ada apa-apa, kejadian itu sudah berlalu."

Dane hanya menunduk tanpa memperlihatkan senyumannya.

Waktu berlalu cepat, mereka sudah memasuki tenda masing-masing, Yesaya tidak bisa tertidur, ini pertama kalinya ia tidur diluar ruangan.

"Sudah kukatakan aku akan membawa mereka, aku sudah menepati janji bukan?"

Yesaya terduduk, ia mempertajam pendengarannya, suara itu sangat tidak asing baginya.

"Kau hanya perlu memisahkan aku dari mereka, setelah itu kau boleh membunuh mereka, jangan pernah dihadapan ku." Jantungnya berdetak kencang.

Ia ingin membangunkan Stela yang tidur dengannya, namun urung karena ia tidak ingin membuat orang diluar sana menyadari ada yang menguping.

Perlahan Yesaya membuka sleting tenda, mengintip sedikit dan terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"M-mahluk a-apa i-itu." Ia takut saat melihat orang diluar sana berbicara dengan mahluk besar, hitam, menakutkan, tidak pernah sekalipun ia melihat mahluk itu ditv maupun nyata, ini sangat menakutkan.

"D-dane apa yang lakukan!!"

Bersambung..

Riddle And Creepy Story (END)Where stories live. Discover now