Creepy

394 59 4
                                    

Dimobil hitam itu ada lima orang, dua orang duduk didepan dan sisanya dibelakang.

Takia, Sano, Yui, Hina dan Elle.

Mereka berlima begitu menyukai cerita hantu, diperjalanan pulang dari rumah kosong yang diberada dipinggiran kota pun mereka masih menceritakaan cerita hantu.

"Jujur saja, itu menyeramkan."

Mereka baru selesai menjelajahi rumah kosong yang katanya sangat angker itu.

"Memang seram, hanya saja kita tidak mendapatkan apa-apa."

Sano yang mengemudikan mobilnya menyahut, mereka jauh-jauh datang ketempat itu hanya untuk berharap dapat menemukan sesuatu disana.

"Tenang saja, aku punya tempat lain yang bisa kita jelajahi."

Hina si maniak horor, ratusan tempat sudah ia kunjungi untuk menuntaskan hasratnya kepada hal-hal horor.

"Setuju."

Mereka semua tertawa menutupi kekecewaan karena tidak mendapatkan apa-apa. Jam sudah menunjukan pukul 2 dini hari, mulut mereka masih saja menceritakan hal horor dimobil ini.

"Lihatlah." Sano sipengemudi memberitahu teman-temannya dengan apa yang ia lihat, didepan mereka ada seorang wanita dengan gaun merah dan rambut panjang sedang berjalan membelakangi.

Sano menurunkan kecepatannya bahkan sampai ketitik nol, walaupun begitu mobil tetap berjalan.

"Itu pasti hantu, bayangkan saja siapa yang berjalan-jalan jam segini." Yui melirik jam tangannya yang memperlihatkan 2 dinihari. Mereka memasang wajah antusias.

"Kau benar, gaun merah dan rambut panjang, bukankah itu ciri-ciri hantu."

Mereka semakin antusias. Elle bergerak gelisah.

"Sudahlah, ayo jalan agak cepat Sano." Elle memperingati, perasaannya mendadak tidak enak.

"Tidak Sano, pelan-pelan saja, aku ingin melihat wajah hantu itu."

Hina berbicara, mereka berjarak beberapa meter lagi, mobil terus melaju meski kecepatan nol, semakin dekat kepada perempuan itu, Sano kemudian menginjak gas dan kembali berjalan cepat.

"Sial kau Sano, aku tidak bisa melihatnya."

Hina memaki Sano yang malah menginjak gas saat sedikit lagi ia bisa melihat wajah perempuan itu.

Keringat dingin mulai membasahi dahi Sano, tangan yang memegang stir pun bergetar. Kecepatan mobil sudah 90 km/jam namun perempuan itu masih terlihat dispionnya.

Kecepatan semakin ditambah saat wajah perempuan itu semakin mendekat, mereka semua melihat keluar jendela dan perempuan itu tersenyum dengan wajahnya yang hancur.

Teriakan mereka sangat kencang.

Riddle And Creepy Story (END)Where stories live. Discover now