Creepy short -- episode 2

307 40 2
                                    

"Ini tempatnya?"

Edwin mengangguk, mereka bertiga tengah menatap sebuah bangunan bekas rumah sakit jiwa.

"Kok aku takut ya.. firasatku gak enak banget, Teca bener, beb kita pulang yuk."

"Apasih Yan, kita udah sampe ditempat, rugi banget kalau gak nyoba."

Mereka kembali menatap bangunan itu, perlahan mereka mulai berjalan.

"Semua udah lengkap kan Ed?"

Edwin mengangguk, persiapan untuk penjelajahan sudah siap, malam ini jam 12, mereka akan melihat rekaman itu, hawa menakutkan mulai terasa saat membuka pintu yang memang tidak dikunci.

Angin langsung berhembus, entahlah angin itu berasal dari mana, Yani mulai merasa keputusannya salah untuk ikut kesini.

Edwin langsung menyalakan kamera tanganya. "Hallo guys, sesuai request para member, gue Edwin ketua club horor udah masuk kelobi utama RSJ. Luas banget gila." Kamera lalu diarahkan untuk memperlihatkan suasana lobi utama.

Ini siaran langsung, banyak anggota club horor atau club lain yang menonton live ini.

'Kak Edwin gilla, berani banget dia masuk ketempat itu'

Banyak sekali komentar yang masuk diacara live ini, Edwin tentu saja senang, live ini bisa membuat club horor jadi semakin terkenal, bahkan bisa menjadi club yang banyak diminati.

Live hanya bertahan sampai 30 menit saja, Edwin mematikan siaran langsung itu, kamera cctv semua sudah dipasang ditempat mereka akan menonton rekaman terkutuk itu.

"Tess..tes." Ronal melambaikan tanganya pada kamera saat sudah menyala, Yani tertawa melihat wajah Ronal yang ada dicctv. "Cuma 3 kamera doang Ed?"

Edwin yang tengah memasang kamera dipojokan pun menoleh.

"Yoi, palingan nanti beberapa dilantai atas, siapa tau ketangkep kan."

Edwin dan Ronal tertawa, mereka mulai memperbaiki kamera agar merekam dari sudut yang pas.

"Ini emang listriknya gak nyala ya?" Yani menatap lampu yang padam diatas, jam masih menunjukan pukul 7 malam, lilin dan beberapa batrai pun sudah menyala. "Ini masih terlalu gelap Ed."

"Kita disini mau nyari hantu, pasti agak gelap lah, kalau terang benderang kepasar malam aja sana."

"Berisik banget lu Ed."

Jam sudah menunjukan pukul 10 malam.

tik tik tik

"Diluar ujan ya?" Yani beranjak dari duduknya, ia mendengar suara tetesan hujan yang banyak.

"Gak tau, lagian kita ini dilantai 2, mana kedengeran kalau hujan, kita juga jauh dari kaca."

Yani mengangguk, benar juga, lalu yang ia dengar sekarang suara tetesan apa?

Bersambung..

Riddle And Creepy Story (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon