Short movie creepypasta (B.a)

226 30 1
                                    

-- Trauma --


"Apa?? Kau gila Sinta!!"

Stela mengurut keningnya, ia menatap tak percaya pada apa yang terjadi, kenapa Sinta membawa mereka pada tempat dimana kejadian buruk itu menimpa Dane, trauma terbesar Dane yang sampai saat ini belum bisa dilupakannya.

"Percayalah.. aku akan menceritakan semuanya saat kita sudah sampai ke penginapan, aku berjanji."

"Kau sialan."

Pukul 1 malam dan mereka baru sampai ke penginapan yang tidak terlalu besar, setelah diberikan kunci oleh pemilik yang terpaksa bangun karena tamunya sudah datang, Sinta menyewa satu rumah, dengan 2 kamar tidur yang cukup besar, 2 ranjang besar yang mampu untuk diisi tiga orang setiap ranjangnya.

Hanya ada satu kamar mandi, dapur kecil, ada beberapa lemari pakaian juga.

Mereka langsung tidur sampai pagi menjelang.

"Begini, aku ingin Dane sembuh dari trauma gila itu, aku kasihan padamu, setiap ada yang memanggil, kau akan ketakutan setengah mati, apa kalian pikir itu tidak menyiksanya?"

"Lalu apa hubungannya dengan kembali ketempat ini, bukan sembuh Sinta tapi malah membuat trauma semakin akut."

"Besok pagi kita akan kembali, aku akan memesan tiket." Dane berdiri dan kembali kekamar kemudian merebahkan tubuhnya diranjang.

"Kumohon Dane, ini semua untukmu, aku ingin kau sembuh, kita akan menjelajah tempat yang kau takutkan, dan kau akan tahu kalau semuanya sudah berubah." Sinta sedikit berteriak agar Dane mendengar.

"Kupikir Sinta benar, Dane sudah beberapa kali ke psikiater tapi tidak membuahkan hasil, satu-satunya cara memang harus dengan kelokasi nya langsung, ketempat kejadian trauma itu." Julli berbisik, ia pernah diajak ke psikiater oleh Dane, dan psikiater berkata Dane harus menghadapi bukan malah menghindar.

Perdebatan itu selesai saat semuanya sepakat kalau Dane harus menghadapi trauma itu. Jam sudah menunjukan pukul 7 pagi keesokan harinya, mereka sudah bersiap-siap.

"Gunung Takarawun, jaraknya hanya 3 kilo dari sini, kalian sudah siap?"

Yesaya yang paling enggan, dia ikut ke Indonesia hanya ingin berlibur bukan menantang maut seperti ini, namun jika ia tidak ikut ke gunung tempat kejadian menyeramkan yang dialami Dane, maka ia akan sendirian di tempat ini.

"Siap!!" Mereka langsung berangkat dengan menyewa sebuah mobil, setelah sampai mereka menurunkan barang-barang.

"Rencananya kita akan kemping 2 hari diatas, kuharap dengan ini kau bisa sembuh Dane, aku akan membuktikan kalau disana sudah tidak ada apa-apa."

Dane hanya tersenyum.

"Kau tidak tahu apa yang sedang menunggu kita diatas."

Bersambung..

Riddle And Creepy Story (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora