Chapter 13.

209 24 0
                                    

"Ini adalah hukuman, hmm," kata Hyunjae lalu menggendong Younghoon yang kini wajahnya sudah memerah karena terlalu banyak tertawa.

Ia membawa Younghoon ke kamar Younghoon. Dan selanjutnya, cuma mereka dan seisi ruangan serta tuhan yang tau.

My Only One

Sore harinya, Younghoon dan Hyunjae pergi mencari makan di luar, karena makanan yang di masak oleh Younghoon ternyata habis.

"Hoon, ke jeju nanti naik kapal atau pesawat?" Tanya Hyunjae. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan, padahal public banyak yang menggosipi mereka.

"Naik pesawat, kata mama biar cepat," jawab Younghoon. Dan Hyunjae hanya mengangguk faham.

"Jae!" Panggil Younghoon, Hyunjae menoleh dan melihat tangan Younghoon menunjuk ke arah rumah makan di tepi kota.

Hyunjae melihat bagunan yang lumayan besar itu, dan mengangguk.

Di dalam, mereka melihat tak terlalu banyak pelanggan, ada 4 meja kosong di sana, Younghoon menggandeng Hyunjae menuju meja di tengah tengah, ia tersenyum dan duduk, diikuti oleh Hyunjae.

Tak beberapa lama, pelayan wanita datang, ia memberikan buku menu dan Younghoon yang mengambilnya.

"Samgyeopsal, nakji bokkeum dua," kata Younghoon lalu melihat Hyunjae, sedangkan Hyunjae hanya tersenyum dan mengangguk, "dan jeongol" lanjut Younghoon.

Ia memberikan menu ke pelayan dan tersenyum.
"Tunggu sebentar tuan," kata si pelayan, ia membungkuk dan pergi dengan sopan.

"Eh, kau tinggal sendirian?" Tanya Younghoon untuk mencairkan suasana sunyi di mejanya.

"Tidak, aku dengan adikku," jawab Hyunjae, wajahnya terlihat santai. Padahal di bawah sana, tangannya sedang mengelus elus pungguny tangan Younghoon ia ia letakan di pahanya.

"Hum," kata Younghoon. Ia menoleh ke si pelayan yang sudah datang membawa makanan mereka.

Younghoon tersenyum saat melihat makanan yang ia pesan terlihat sangat ingat, dan tak lama, ia menutup mulutnya kaget.

"Wahh? Kimchi dan kue beras?" Kata Younghoon dengan nada bertanya.

"Kami menyidiakan Kimchi dan kue beras geratis tuan," jelas si pelayan lalu bungkuk dan pergi.

"Waahh, keren sekali," kata Younghoon, ia mengambil mangkuk tteokpokki itu dan memakannya satu.

"Enak," kata Younghoon sambil tersenyum. Ia menyumpit dua tteokpokki dan mengarahkannya ke Hyunjae.

Hyunjae membuka mulutnya dan menerima suapan Younghoon.

Ia mengangguk, menyetujui perkataan Younghoon kalau kue beras yang di sajikan secara geratis itu memang enak.

My Only One

Mereka berdua keliling kota hingga malam hari, jam 8 malam di sana, Younghoon mendesah kelelahan, karena mereka hanya berjalan kaki dari sore tadi.

"Jae, Takoyaki," kata Younghoon dengan sedikit manja.
"Takoyaki terus," kata Hyunjae, ia sepertinya hendak menolak permintaan Younghoon.
"Lapar ih," rengek Younghoon.

"Yaudah ayo pulang, kamu masak dulu nanti makan," usul Hyunjae. Mendengar itu Younghoon langsung manyun.

"Ish," desah Younghoon lalu menganbil susu kotak di tasnya, ia jongkok dan meminum susu tersebut.

Hyunjae yang melihat Younghoon seperti itu jelas saja keheranan, ia memukul kepala Younghoon namun tidak di respon. Ia menyenggol tubuh Younghoon dengan kakinya juga tidak di respon.

Hyunjae membuang nafas kasar sambil memutar bula matanya.
"Tunggu sebentar," kata Hyunjae lalu berjalan ke stand kecil yang menjual makanan jepang berbentuk bola itu.

"Buatkan takoyaki kepiting dan udang hangat satu box untukku," kata Hyunjae.

Laki laki penjual itu langsung mengambul adonan dan membuat takoyaki dengan isian kepiting dan udang sesuai permintaan Hyunjae.

Tak lama, Younghoon yang masih setia dengan posisinya mencium wangi harum khas makanan kesukaannya itu. Ia mendongak dan tersenyum ketika melihat Hyunjae membawa satu box Takoyaki untuknya. Hyunjae tersenyum tipis.

Ia jongkok di depan Younghoon dan membuka clip box takoyaki di tangannya. Mengambilnya dengan sumpit lalu menyuapi Younghoon sebiji takoyaki.

Younghoon dengan senang hati menerimanya. Mulutnya yang kecil terlihat penuh hingga menggembung.

Aksi mereka jelas saja di lihat banyak orang. Terlebih orang yang berlalu lalang, karena mereka melakukannya di tengah jalan.

"Baiklah, kau sudah mendapatkan takoyakimu, ayo pulang dan pergi masak, aku sudah lapar," ucap Hyunjae.

Mendengar hal itu Younghoon bangkit di susul oleh Hyunjae. Box takoyakinya masih ada di tangan Hyunjae. Sesekali ia memasukan sebiji takoyaki ke dalam mulutnya, dan sesekali juga ia menyuapi Younghoon.

To Be Continue
Hai, apa kabar, hehe,

Sorry for typo and enjoy!

My Only One Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum