Chapter 12.

213 24 0
                                    

"Kau, harus kembali menjadi milikku," kata orang itu dan pergi dari tempatnya.

Hyunjae kembali ke apartemennya, ia duduk di sofa sambil menikmati acara TV yang memberitakan seorang idol yang sedang terkena skandal besar. Di sampingnya ada Juyeon yang sedang duduk di lantai sambil memakan keripik kentang.

"Hyung, kau memiliki hubungan dengan tentangga sebelah kan?" Tanya Juyeon tiba tiba.

Hyunjae menoleh dan memasang wajah datar sekaligus kesal.
"Bukan urusanmu," jawab Hyunjae lalu lanjut menonton acara TVnya.

Juyeon mendecih,
"Padahal aku cuma bertanya," kata Juyeon lalu bangkit dan pergi ke dapur, ia kembali membawa segelas jus apel dan hendak duduk namun suara Hyunjae mencegahnya.
"Ambilkan aku satu," perintah Hyunjae.

"Tidak mau, ambilah sendiri, kaukan punya kaki," tolak Juyeon dengan songong.
"Kau mau aku usir huh?" Ancam Hyunjae. Dengan begitu, Juyeon langsung pergi ke dapur dan menuang segelas jus apel untuk Hyungnya itu.

Di sisi lain, Younghoon sedang kedatangan tamu,
"Wahh, apartemen kak Younghoon harum sekali," kata tamu perempuan Younghoon itu. Sedangkan Younghoon hanya tersenyum sambil menuangkan minuman untuk tamunya.

"Winter, mau sekalian makan?" Tawar Younghoon. Mendengar itu, Winter langsung tersenyum lebar, ia menunduk malu sambil mengangguk.

"Sebentar ya, kamu tunggu di sini, atau mau di ruang TV?" Tanya Younghoon.

"Winter di depan aja kak, mau nonton tv, hehe,* kata gadis itu lalu membawa gelas yang berisi jus jambu ke depan dan duduk di lantai yang beralaskan karpet berbulu berwarna cream.

Beberapa saat, Younghoon datang membawa nampan besar berisi mangkuk dan piring makanan. Ia meletakannya di depan Winter.
"Waahhh, terimakasih," kata gadis bernama Winter itu. Ia mengambil stik kentang yang Younghoon letakan di piring kecil.

"Winter, ada apa kesini" tanya Younghoon, ia duduk di samping winter.
"Ah, lupa, sebentar," kata Winter lalu bangkit dari duduknya.

Ia kembali membawa sebuah paperbag dan duduk di tempatnya semula.
"Ini, kata mama ini dari nenek," kata Winter sambil memberikan paperbag berearna putih itu.

Younghoon menerimanya, dan mengeluarkan isi di dalamnya.
"Sandal?" Kata Younghoon.

Winter mengangguk,
"Yaa, kata mama, kakak harus menggunakan ini di pesta nanti, karna nenek meminta kakak untuk mengajak teman, jadi itu ada tiga pasang, satu untuk teman kakak, karena nenek tidak tau ukuran kaki teman kakak, jadi ia memberikan ukuran yang lebih kecil dan ukuran yang besar," jelas Winter, ia meminum jusnya dan melanjutkan makannya.

Tiba tiba suara ketukan pintu terdengar.

Younghoon meletakan sandal slop berwarna putih itu di lantai dan pergi menuju pintu.

Ia membuka pintu,
"Hyunjae?" Kaget Younghoon. Sedangkan Hyunjae hanya  tersenyum.
"Masuk?" Tawar Younghoon, dan mereka berdua masuk ke apartemen, tapi sebelum itu Younghoon menutup pintu kamarnya kembali.

Winter yang sedang asik makan sedikit menoleh ke arah Younghoon dan Hyunjae, ia sedikit panik karena Hyunjae memandanginya dengan tatapan yang sedikit kurang ramah.

"Winter, ini teman kakak," jelas Younghoon. Tentu saja ia berbohong, lagi pula tidak ada yang tau kalau dirinya ini gay selain ibu dan kakaknya, (mamanya winter,).

Winter bangun dan membungkukkan badannya. Lalu dengan ragu ia duduk kembali.

Younghoon membawa Hyunjae ke balkon apartemennya, –

(Just info :apartemen mereka punya 2 balkon, 1 balkon apartemen(balkon utama) 1 lagi balkon yang ada di kamar. Kedua balkon itu cuma berjarak 4 meter)

– dan mereka hanya duduk berdua di sana.
"Kau sudah makan?" Tanya Younghoon.

"Belum," jawab Hyunjae sambil mengelus punggung tangan Younghoon yang berada di atas telapak tangannya.

"Ingin aku ambilkan makan?" Tanya Younghoon lagi. Sedangkan Hyunjae hanya menggeleng.

"Siapa dia?" Tanya Hyunjae sambil menatap winter yang berjalan lumayan jauh dari belakang.

"Dia anak kakakku," jawab Younghoon, sedangkan Hyunjae hanya mengangguk dan mencium rambut Younghoon yang berada di bahunya.

"Kak Younghoon..," panggil Winter.

Younghoon buru buru membenahi posisi duduknya, tak lama, Winter datang dari dalam.
"Kak Younghoon, winter sudah selelsai, mau pulang, hehe," kata Winter.

"Oh? Baiklah, piring kotornya biarkan saja di sana, nanti kakak yang bersihkan," kata Younghoon,

"Sudah aku letakan di wastafel," jawab Winter.

"Sebentar ya," kata Younghoon ke Hyunjae, ia mengantar Winter sampai depan lift dan masuk kembali ke unitnya.

"Hyunjae, mau tetap di sini atau di dalam?" Tanya Younghoon. Tanpa aba aba Hyunjae langsung bangkit dan pergi bersama Younghoon ke dalam.

"Eh iya, ini, untukmu, untuk di gunakan nanti di pesta keluargaku," kata Younghoon sambil memberikan sandal yang sama dengannya tetapi  dengan ukuran yang besar.

Hyunjae menerimanya lalu melihat detail sendal tersebut. Ia meletakannya di lantia dan mencobanya.

"Wah, syukur, itu pas di kakimu," ucap Younghoon senang.

Hyunjae tersenyum.

My Only One

Jam 2 siang, Hyunjae masih betah di apartemen Younghoon, karena menurutnya apartemen pacarnya itu memiliki harum seperti kopi yang menyegarkan.

"Hoon," panggil Hyunjae. Younghoon berada di atasnya saat ini.

(Just jnfo : posisi mereka itu, Hyunjae baringan di sofa, dan Younghoon baringan di antara kedua kaki Hyunjae dan kepalanya berada di dada bawah Hyunjae,)

"Hum?" Jawab Younghoon.
"Aku ingin minum," kata Hyunjae.
"Oh, sebentar," kata Younghoon, ia bangun dan pergi ke dapur untuk membawa minuman untuk kekasih tampannya itu.

"Hyunjae mau minum apa?" Teriak Younghoon dari dapur.

"Susu," balas Hyunjae dengan teriakan yang lebih menggelegar.

Younghoon datang membawa satu kotak besar kemasan susu dan dua gelas, serta sepiring nugget ayam.

Hyunjae mengubah posisinya, dari semua tiduran menjadi duduk,
"Hei, aku tidak lapar," protes Hyunjae karena melihat sepiring nugget.

"Ini untukku, siapa juga yang ingin memberinya untukmu huh?" Kata Younghoon, ia duduk di samping Hyunjae lalu menikmati nugget ayamnya tanpa memperdulikan Hyunjae.

"Ooo seperti itu," kata Hyunjae, ia menggulung lengan hoodienya dan mulai menggelitiki perut Younghoon.

"Hei, apa yang kau lakukan?" Tanya Younghoon sambil tertawa, ia berusaha menghindari Hyunjae, "geliii," katanya masih terus tertawa.

"Ini adalah hukuman, hmm," kata Hyunjae lalu menggendong Younghoon yang kini wajahnya sudah memerah karena terlalu banyak tertawa.

Ia membawa Younghoon ke kamar Younghoon. Dan selanjutnya, cuma mereka dan seisi ruangan serta tuhan yang tau.

To Be Continue
Aw aku kembali, menurutmu, dari update aku gitu, update aku termasuk cepat atau lama?

Oh ya, makasih yang udah vote, seneng banget aaaaaa

Maaf untuk typo, dan enjoy.








My Only One Where stories live. Discover now