Chapter 07.

298 30 0
                                    

Hyunjae sebenarnya belum tau sesuati dari balik Younghoon yang pendiam. Ia mencium pipi Younghoon lalu mengajaknya ke kamar mandi.

Keluar dari kamar mandi, Wajah Younghoon sedikit basah karena air yang membersihkan cairan milik Hyunjae itu mereka betdua keluar dengan Hyunjae yang berjalan dengan watadosnya sedangkan Younghoon menunduk, sambil menahan wajahnya yang memerah.

"Terimakasih," kata Hyunjae, ia duduk lesahan di sofa sedangkan Younghoon hanya berdiri merunduk di sampingnya.

Younghoon sangat malu saat ini. Setelah apa yang Hyunjae lakukan padanya, bisa bisanya Hyunjae bersikap santai seolah olah tidak terjadi hal tersebut.

"Aku... Harus.., pulang!" Kata Younghoon lalu berjalan pergi mendekati pintu.

Hyunjae hanya memperhatikan Younghoon, tanpa ada niatan untuk mengatakan atau melakukan sesuatu, ia tersenyum miring, melihat Younghoon yang sedang berusaha membuka pintu.

"Teruslah mencoba sampai tanganmu terluka," teriak Hyunjae pelan. Ia mengambil ponselnya, bersandar di sandaran sofa lalu memandangi sesuatu yang dapat membuatnya tersenyum.

"Hyunjae, bukankan pintu untukku," perintah Younghoon yang sudah kembali berdiri di samping Hyunjae.
"Kau ini tidak sopan sekali," jawab Hyunjae masih fokus dengan ponselnya.

"Kumohon," rengen Younghoon, ia terududuk di lantai dengan posisi kaki huruf W.

Tau kan? Duduk kek bocah gitu yang kakinya bisa ketekuk di samping gitu.

"Carilah kuncinya," perintah Hyunjae lalu meminum kopi yang tadi ia buat.

Entah Younghoon yang terlalu polos atau bodoh. Ia malah berkeliling ruangan sambil mencari kunci. Ia membuka rak dapur, laci meja, mengangkat vas bunga, mengecek kolong meja, namun tetap saja tidak jumpa.

"Dimana kuncinya?" Tanya Younghoon.

Hyunjae meletakan sebuah kunci di bawah kakinya., Ia menunjuk kunci tersebut. Dengan cepat Younghoon berjongkok dan mengambil kunci yang ternyata ada lebih dari 3 kunci di sana. Semua bentuknya mirip.

Younghoon menyodorkan kunci di tangannya kepada Hyunjae. Hyunjae yang bingung lantas mengangkat sebelah alisnya.

Dan Younghoon yang mengerti langsung menunjuk arah pintu dengan jari telunjuknya.

Tentu saja itu seperti anak kecil yang memohon di bukakak pintu oleh orang tuanya.

Saat hendak bangun, seseorang keluar dari sebuah kamar. Ia terlihat bingung sekaligus terkejut.
"Wah, lihat siapa disini," katanya sambil menghampiri kedua orang itu.

Younghoon yang mendengarnya langsung merunduk cemas.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya otang itu.

Hyunjae menunjuk Younghoon dengan dagunya. Dan orang itu langsung menatap Younghoon dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Aneh," ujarnya lalu duduk di samping Hyunjae. Sedangkan Younghoon membeku di tempat.

"Apa yang kau lakukan?" Kata orang itu sambil menatap Younghoon intens.

Sedangkan Younghoon hanya diam tak menjawab.
"Jangan terlalu kasar padanya..," sahut Hyunjae, ia meletakan gelas kopi yang sudah kosong di meja lalu bangkit dan berjalan menuju pintu. Ia menarik lengan baju Younghoon sehingga Younghoon mengikutinya.

Ia membukakan pintu untuk Younghoon. Younghoon yang melihat itu langsung nyelonong keluar tanpa pamit. Dan dapat Hyunjae lihat jika Younghoon langsung memasuki unitnya.

Di apartemen Hyunjae.
"Apa yang kau lakukan dengannya?" Kata orang tadi.
"Apa urusanmu huh?" Bukannya menjawab, Hyunjae justru balik bertanya.

"Kau inii...apa kau menyukainya?" Tanya laki laki itu sambil menatap Hyunjae dengan tatapan bertanya.
"Lalu?" Jawab Hyunjae akan selalu berbalik bertanya.

"Wah waaaah, hyungku ini jatuh cinta dengan anak aneh itu... Haruskah aku bahagia?" Kata orang yang menyebut Hyunjae 'Hyung' itu.

"Sudahlah," kata Hyunjae lalu pergi meninggalkan orang tersebut menuju kamarnya.

To Be Continue
Hello? Gimana kabarnya? Semoga sehat
Maaf untuk typo and enjoy.

See ya

My Only One Where stories live. Discover now