Chapter 01.

690 46 3
                                    

TOP : HYUNJAE
BOT : YOUNGHOON

MILBBANG AREA, JANGAN SALAH LAPAK.

siang di kota seoul, terdapat sekolah besar yang berdiri kokoh di pinggir kota dekat dengan sungai han. Beragam siswa dan siswi ada di sana. Mulai dari yang ceria, cuek, kepedean bahkan si pendiam dan pemalu pun ada. Contohnya Younghoon. Dia anak pendiam, pemalu, introvert dan ansos. Tidak memiliki teman satupun. Dia sering di panggil 'anak aneh' karena selalu sendirian.

Sebenarnya bukan tidak ada yang ingin berteman dengernya hanya saja dia anti sosial dan sulit untuk berbaur.

Jam istirahat. Kantin telah penuh, hanya ada satu siswa tersisa di kelas 11.3. dia Younghoon. Sedang asik memakan roti isi kacang merah dan sekotak susu. Dia memang pendiam. Namun syukurnya tidak ada yang membullynya terlalu. Hanya dia memiliki panggilan khusus itu. Teman temannya biasa memanggilnya aneh, karena selalu sendiri dan berjalan dengan kepala yang tertunduk.

MY Only One

Younghoon berjalan kaki menuju apartementnya. Ya dia memang anak dari pemilik brand pakaian ternama dari ibunya. Sedangkan ayahnya adalah pengusaha tertinggi di daerahnya.  Younghoon sedang menonton tv semar semar ia mendengar seseorang sedang berbicara.

"Aku dengar tetangga kita itu orang yang tidak pernah bergaul, bahkan tidak memiliki teman," kata seseorang dari balik dinding kamarnya.
"Lalu? Apa perduliku?" Jawab orang lain. Ia mendengar suara orang barusan itu sedikit lebih berat dari suara sebelumnya. Jadi ia mengetahui jika ada 2 orang yang sedang membicarakannya.

Jam 9 malam. Younghoon terbengong di pojokan kamarnya, ia sangat kesepian setiap hari, niatan ingin memiliki teman, namun apa daya, sifat penakutnya serta ansosnya terus melarangnya untuk memulai lebih dulu.

Tanpa sadar kakinya menuntunnya untuk berjalan keluar balkon, ia berjongkok di samping vas bunga anggrek dan mulai terdengar isakan kecil dari mulutnya.

Tanpa ia sadari pula, seseorang di balkon unit sebelahnya terus memandanginya heran. Dengan tatapan kebingungan sekaligus jengkelnya ia terus memperhatikan orang itu. Ia teringat perkataan adiknya tadi. Kalau 'tetangganya itu tidak pernah bergaul dan tidak memiliki teman'.

"Kenapa dia menangis? Bukankah aneh jika orang dewasa menangis tanpa sebab?" Monolognya pelan.
Tanpa perduli dengan Younghoon, orang itu lebih memilih masuk dan mengunci balkonnya.

Esok hari di sekolah Terlihat lapangan Indoor sedang ramai karena para murid di bebaskan untuk menonton pertandingan basket dari kelas 11.2 dan 11.5

"Yaampun kak Hyunjae keren bangeet!!" Seru salah satu siswi yang berada di samping Younghoon. Sedangkan Younghoon dengan wajah kosongnya terus melihat seseorang yang di panggil 'Hyunjae' tadi.

Selesai pertandingan, kedua tim mendapatkan poin yang sama. Dan untuk menentukkan pemenangnya, akan di adakan pertandingan lagi hari jumat nanti. Sedangkan sekarang saja masih hari selasa.

"Hei kamu," kata seseorang
Younghoon yang sedang berjalan menuju pintu keluar berhenti dan mengalihkan pandangannya ke sumber suara.
"Ya kamu, tolong bantu saya, bawa semua bola ini ke gudang olahraga di lantai 3," jelasnya lalu meninggalkan Younghoon yang terbengong menatap 3 bola di depannya. 1 bola basket. Sedangkan sisanya bola voli.

Sebenernya ia sangat kesusahan, mengingat ukuran bolanya jauh lebih besar dari pelukan tangannya, membuat ia tidak bisa membawa 3 bola sekaligus. Karena terlalu malas untuk bolak balik, akhirnya ia memaksakan diri untuk membawa 3 bola itu bersamaan.

Alhasil, baru beberapa langkah dari tempatnya, semua bola yang ia bawa sudak berserakan kemana mana.

Ia sedikit terkejut karena melihat kedua bolanya sudah berada di tangan seseorang.

"Mintalah bantuan jika tidak bisa melakukannya," katanya lalu berjalan mendahului Younghoon yang hanya berjalan nunduk di belakangnya.

To Be Continue

Selamat membaca aku tau mungkin gada yang baca karan akun ini masih keciiil. Tapi gapapa semoga suka
Sorry for typo.

My Only One Where stories live. Discover now