Chapter 11.

233 28 3
                                    

"Younghoon," panggil Hyunjae, dan Younghoon hanya berdehem.

"Jadilah kekasihku," lanjut Hyunjae.

Wajah Younghoon terlihat memerah, ia tersenyum malu dan menyembunyikan wajahnya di ketiak Hyunjae lalu mengangguk sebagai jawaban dari permintaan Hyunjae.

Dan malam itu mereka habiskan berdua dengan manis.

Jam satu malam, Younghoon terbangun karena benda bercahaya menyinari wajahnya. Ia mengerjap dan mengucek matanya dan melihat sebuah benda pipih berbentuk persegi panjang di sampingnya. Terlihat di layar jika benda itu menyala karena ada yang menelfon.

Ia mengambil ponsel itu dan melihat namanya.
"Hyunjae," panggil Younghoon, ia melihat ke samping kanannya, menggoyangkan tubuh orang yang tertidur di sampingnya.

"Eungh, hyunjaee," panggil Younghoon lagi dengan mata yang sudah mulai kembali berat.
Hyunjae berdecak lalu membalikan badannya menghadap Younghoon. Hyunjae berbicara engan mata yang masih tertutup,

"Kenapaa?" Tanyanya.
"Seseorang menelfonmu," kata Younghoon lalu memberikan handphone itu ke Hyunjae.

Hyunjae membuka matanya dan melihat nama kontak orang yang menelponnya. Sekejap Hyunjae langsung meloncat dari tempat tidur, ia berjalan ke pintu apartemen lalu membukanya dengan kunci yang ia ambil di nakas, ia melihat seseorang sedang terduduk sepi di depan pintu apartemennya.

Orang itu menatap Hyunjae dengan tatapan marah.
"Hm..." Kata orang itu dengan nada yang malas.
"Apa yang kau lakukan bodoh? Apa kau tidak ingat jika aku masih menjadi adikmu huh?" Omel orang itu.

"Maafkan aku," kata Hyunjae ia mengangkat tangan kirinya lalu memberikan kunci apartemennya kepada adiknya, dan dirinya langsung berputar balik dan masuk kembali ke apartemen Younghoon.

"Bajingan itu, benar benar..." Kata orang itu lalu hendak membuka kunci pintu.

"Eh? Itu...apa yang dia lakukan? Waahh hyungku ini gerak cepat, bahka mereka sudah tidur berdua? Apa mereka sudah melakukan hal itu?" Monolognya setrlah masuk ke unit tanpa mengunci pintunya kembali.

Ia pergi ke kamarnya dan bergegas membersihkan dirinya.

Selesai membersihkan diri ja terduduk di kasurnya.
"Tapi, si aneh itu lumayan imut," katanya sambil membayangkan kejadian saat Younghoon sedang berada di apartemennya beberapa waktu lalu.

"Yahh, mungkin bisa aku meminta si sialan itu untuk berbagi kekasihnya denganku," fikirnya dengan wajah yang sudah mirip emot bulan gosong.

My Only One

Pagi hari, Younghoon terbangun lebih awal, namun tidak seperti biasanya, ia malah tetap tiduran di atas kasurnya, padahal sebelumnya ia langsung bangun dan bangkit dari tempat tidurnya.

Ia memandangi Hyunjae yang masih terlelap di sampingnya, posisinya Hyunjae miring ke kiri menghadapnya dengan satu tangan yang melingkar di perut Younghoon.

Younghoon mengecek ponselnya dan melihat jam.
"Heeeh? Masih jam setengah enam?" Kagetnya, "Aku fikir sudah jam tujuh ke atas," katanya lalu meletakan ponselnya kembali di atas nakas, ia bangkit dari tempat tidurnya dan membuka sebelah tirai balkonnya, sekilas ia melihat keadaan di luar yang masih lumayan sepi.

My Only One Where stories live. Discover now