Bagian 3 : Dalam diam

483 78 24
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Jangan lupa vote dan komen yah biar lebih semangat bikin ceritanya

Happy reading

"Depanmu aku malu-malu tapi didepan Penciptamu, aku terang-terangan menyebut namamu"

~Bulan Maulida Rahma ~

***************

Matahari sudah terbenam dari tadi,kini hari sudah malam jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB, saat itu Bulan sedang menonton televisi dengan kakak laki-lakinya yang bernama Muhammad Syahir Firmansyah, yang biasa dipanggil Kak Syahir.

Saat mereka sedang asyik menonton terdengar suara ketukan dari pintu utama.

Tok...tok...tok

Syahir menepuk pelan lengan Bulan.
"Lan buka Lan!"pinta Syahir.

"Ga mau, kakak aja sana!"tolak Bulan.

"Cepet buka, Bunda sama Ayah tuh,"ujarnya sambil mendorong pelan adiknya itu.

"Masa sih orang Bunda sama Ayah baru aja pergi,masa iya udah pulang lagi,lagian Bunda sama Ayah biasanya juga langsung masuk ga pake ketuk pintu dulu."

"Yah, mungkin ga jadi perginya, udah cepat tuh nungguin!"ucap Syahir sedikit menahan tawa.

Dengan sedikit malas Bulan pun beranjak dari tempat duduknya lalu melangkah pergi untuk membuka pintu.

"Assalamu'alaikum...,"ucap seseorang dari luar.

"Siapa yah yang dateng malam-malam gini, kalau dari suara sih kaya bukan Bunda sama Ayah deh,"pikir Bulan.

"Wa'alaikum salam,"jawab Bulan, perlahan dia pun pintu tersebut.

Click...

Bulan membulatkan matanya ketika dilihatnya seorang pria tampan berdiri dihadapannya yang tidak lain dia adalah Bintang.

"Ka-kamu ngapain ke sini,ini kan udah malem?"tanya Bulan heran.

"A-aku.."

"SURUH MASUK LAN..."teriak Kak Syahir dari dalam rumah seakan sudah tahu siapa yang datang ke situ.

"Oh iya sebenarnya aku ke sini mau ketemu kak Syahir, Kak Syahir yang minta aku ke sini."

"Oh... yaudah kalau gitu masuk yuk."

Bintang mengangguk pelan, dan mereka berdua pun masuk ke dalam rumah, Syahir langsung menyambut kedatangan Bintang.
"Maa syaa Allah,makin ganteng aja kamu Tang,"puji Syahir saat melihat Bintang.

"Alhamdulillah,kak Syahir juga makin ganteng kok,"balas Bintang,dia pun menghampiri Kak Syahir langsung mencium punggung tangan kanan kak Syahir.

"Alhamdulillah, duduk Tang,"ujar Syahir mempersilahkan Bintang untuk duduk disampingnya.
Bintang pun duduk sofa disamping Syahir.

"Kak ngapain manggil Bintang malam-malam ke sini?kaya ga ada waktu lain aja, kasihan tahu."protes Bulan yang saat itu masih berdiri sambil memperhatikan kedua pria di depannya itu.

Bulan Bintang dan Mentari (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang