~40~

92.4K 10.3K 2K
                                    

Hai!
Apa kabar? Semoga pada baik-baik aja yah^^

Iya, aku tau, ini udah hampir sebulan nggak up chapter terbaru. Maaf yah🌚

Sibuk mungkin tidak, tapi emang lagi ada masalah yang mengganggu pikiran jadi harus diselesaikan secepat mungkin><

Terima kasih udah setia nungguin sama selalu kasih semangat. Pokoknya sayang banget deh sama kalian:)

~Zeynar pergi?~

~H a p p y R e a d i n g~

"Rian urus dia, buat dia masuk penjara atas perlakuannya." Alix memberi perintah pada Rian, ia melirik Ginan yang sudah babak belur. Kemudian melihat kearah bodyguardnya.

"Kalian semua! Bereskan semua perbuatan Zeynar malam ini. Sebersih mungkin, jangan sampai ada jejak."

   Zeynar mengangkat Zora yang pingsan dalam gendongannya. Ia melirik Soni dan Abi dan memberi mereka perintah untuk membawa Bara bersama mereka.

"Zila, lo bawa mobil kan?"

"Iya, Kak." Zila mengangguk.

"Bawa Bara ke mobil Zila!" Perintah Zeynar pada Abi dan Soni. Mereka langsung mengangguk patuh.

   Sementara itu, Zeynar melangkah keluar bersama Jey dibelakangnya dan anggota Venomous yang lain termasuk salah satu anggota Venomous yang terkena tembakan. Ia sedang dipapah oleh teman-temannya.

   Selama perjalanan, Zora terus bergumam nama Cleobara. Gadis itu terlihat sangat kelelahan dan juga sangat lemas. Zeynar memangkunya di dalam mobil dengan terus menggenggam tangan Zora. Sedangkan Jey duduk di depan dan fokus menyetir.

   Zeynar menatap lekat Claazora, ia mengelus pipi tembem itu. Dia merasa ada yang berbeda dari Zora. Gadis itu tiba-tiba membuka matanya. Tapi tatapannya tidak seperti biasanya dan Zeynar tau betul bagaimana cara Zora menatapnya.

"Claazora atau Kiana?" Suara Zeynar terdengar pelan, matanya menatap sendu Zora.

"Claazora."

Deg

-----

   Pagi harinya, Rendra yang sedang tidur merasa terusik karena suara tangis seseorang. Ia berusaha membuka matanya, penglihatannya yang masih buram melihat punggung seorang gadis yang memakai seragam sekolahnya dengan terisak pelan.

   Rendra mengernyit heran, tapi kemudian matanya melotot lebar ketika ingatan semalam terlintas dikepalanya. Pemuda itu langsung bangun dari tidurnya.

"Lo? Kiara?"

   Kiara menghiraukan pekikan Rendra. Gadis itu fokus mengancingkan satu persatu kancing seragamnya. Lalu berdiri berniat untuk pergi dari kamar itu.

   Rendra langsung bangun dan memakai pakaiannya. Ia bergegas turun dari tempat tidur dan menyusul Kiara.

"Biar gue antar," Rendra menghadang Kiara.

"Nggak usah, gue bisa pulang sendiri." Kiara melanjutkan langkahnya tidak peduli dengan Rendra. Nadanya begitu ketus.

   Rendra menghembuskan napas kasar, ia memijat kepalanya yang terasa pening. Ingatan tentang kejadian semalam kini terbayang dikepalanya. Pria itu menggeram, semua ini karena rencana Reno.

   Pengaruh obat yang diberikan Reno terlalu kuat sampai dia tidak bisa membedakan siapa yang sedang dia tiduri. Dikepalanya semalam hanya terlintas wajah Zora bukan Kiara.

   Rendra lagi-lagi menghela napas kasar, ia kembali berlari mengejar Kiara. Entah kenapa dia merasa tidak tega dengan gadis itu. Mau bagaimanapun dia sudah merenggut sesuatu yang berharga dari Kiara.

Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)Where stories live. Discover now