~34~

77.2K 12.6K 1.6K
                                    

Pembaca baru, ngapain bacanya langsung chapter puluhan,hah? Kalian melewatkan kebucinan Zeynar diawal ketemu sama Zora loh,

~Tidak ada alasan untuk marah padamu~

~H a p p y  R e a d i n g~

Motor Ganjil berhenti tepat di depan rumah Kiara. Yah, pemuda itu sedang mengantar Kiara pulang ke rumahnya.

"Makasih udah mau nganterin gue pulang."

   Kiara menyerahkan helm yang dia pakai kepada Ganjil. Suara gadis itu terdengar sangat pelan dan terus menundukkan kepalanya.

   Ganjil ikut turun dari motornya dan meraih helm yang ada ditangan Kiara.

"Sama-sama,"

   Jawab Ganjil, sebenarnya dia sangat ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Tapi dia tidak punya hak untuk itu. Dan dia juga sudah diperingati oleh Jey untuk tidak bertanya apapun dan patuh untuk melaksanakan tugasnya saja.

   Tentu saja Ganjil menurut, karena kata Jey jika dia terus menurut dan selalu menjalankan tugas dengan baik. Dia akan diangkat sebagai salah satu anggota inti Venomous.

   Kiara mendongakkan kepalanya, hal itu membuat Ganjil menaikkan sebelah alisnya. Menunggu apa yang akan dikatakan oleh Kiara.

"Ganjil, gue takut,"

   Ganjil terdiam sejenak, ia mengerti. Gadis ini mungkin takut dengan Bos nya. Apalagi tadi dia melihat seberapa marahnya Zeynar pada Kiara.

"Lo takut sama Bos gue-"

"Gue takut sama semuanya, Ketua Venomous itu. Sama Reno. Semuanya!!"

   Kiara mencoba menahan tangisnya. Raut ketakutan jelas diwajahnya. Ganjil memperhatikan itu semua dan dia langsung menarik Kiara kedalam pelukannya.

   Kiara terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ganjil. Airmata yang dia tahan sejak tadi akhirnya merembes keluar dari pelupuk matanya. Dengan ragu ia mulai membalas pelukan Ganjil.

"Gue nggak tau sebenarnya apa yang terjadi. Tapi gue bakal tetap berusaha ada disamping lo dan lindungi lo nanti. Jadi lo tenang aja."

-----

   Zeynar dan Zora sekarang berada di makam Ben. Setelah dari Markas Venomous, tanpa disangka ternyata Zeynar mengajak Zora untuk pergi ke makam Ben.

   Zeynar terlihat berjongkok dengan memegang nisan Ben. Sedangkan Zora berdiri disampingnya. Mereka berada di situ sudah hampir setengah jam. Setelah beberapa menit berlangsung, akhirnya Zeynar berdiri.

"Sudah?"

   Zeynar mengangguk untuk menanggapi Zora. Gadis itu tersenyum dan melihat ke arah makan Ben.

"Kita pulang dulu yah, Ben. Nanti kita bakal ke sini lagi kok." Senyuman manis ia tunjukkan pada gundukan tanah tersebut.

   Zeynar menarik sudut bibirnya, ia mendekat ke arah Zora. Gadis itu ikut tersenyum pada Zeynar ketika pemuda itu membatu memakaikan tudung hoodie yang dia pakai sekarang dikepalanya.

Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)Where stories live. Discover now