~22~

104K 15.7K 2.5K
                                    

Komenan di chapter sebelumnya bikin gw ketar ketir, anjirrr

Absen dulu, calon istrinya duda Alix, mana nih🌚

~H a p p y  R e a d i n g~

~Pertumpahan darah? ~

Sekolah Hanstanta diliburkan selama beberapa hari setelah kejadian yang menimpa Ginar. Kejadian tersebut dianggap sebagai bunuh diri. Ginar dianggap stress dan mempunyai gangguan mental setelah semua aibnya terbongkar. Pihak sekolah juga sudah mengamankan orang-orang yang terlibat membully Ginar. Hingga membuat perempuan tersebut sampai bunuh diri.

   Anggota inti Deadly sekarang sedang berkumpul di markas mereka. Sudah dua hari setelah pemakaman Ginar dan mereka belum bertemu selama itu. Ginan sampai sekarang masih berduka dan sifatnya benar-benar berubah. Dia berubah menjadi sangat pendiam, sorot matanya penuh kesedihan tapi ada juga kemarahan di sana.

   Sudah hampir setengah jam, belum ada yang mengeluarkan suara sejak tadi. Reza maupun yang lainnya hanya diam saja. Mereka berkumpul di ruangan  khusus untuk anggota inti Deadly.

"Mereka udah buat adek gue bunuh diri." Sorot mata Ginan penuh dendam.

"Semuanya nggak bakal terjadi kalau Ginar nggak fitnah Zora." Sahut Rendra.

"Tapi nggak harus buat adek gue sampe bunuh diri!" Napas Ginan terengah, dia mulai tersulut emosi.

"Tapi lawan kita, Zeynar. Dia bisa lakuin apapun." Rendra masih tetap santai.

"Ginar bukan bunuh diri tapi dibunuh."

   Semua orang yang ada diruangan itu langsung menatap kearah Reno.

"Mungkin saja kan? Seperti kata Rendra, Ketua Venomous itu tidak bisa diremehkan. Jadi, dia bisa saja melakukan hal apapun kan?" Lanjut Reno melirik Ginan, seakan meyakinkan.

   Ginan mengepalkan tangannya kuat, ia menggertak kan giginya menahan amarah.

"Kapan kita mulai perangnya? Kalau mereka main nyawa, gue juga bakal main nyawa. " Ginan menatap Bos mereka, Reza.

"Kita nggak boleh gegabah, gue akui Venomous lebih unggul dari kita. Dari jumlah anggota saja mereka lebih besar. Kita harus cari cara lain buat ngalahin mereka." Tidak seperti biasanya, kali ini Reza berucap begitu serius dan terkesan tenang.

"Benar! Venomous lebih unggul dari kita. Kita harus cari kelemahan mereka terutama Ketuanya. Kalau Ketuanya tumbang maka pasti anggotannya juga ikut tumbang."

"Tapi apa kelemahan Ketuannya?" Ginan tidak sabaran bertanya pada Reno.

"Gue emang nggak tau, tapi terlihat jelas sekarang. Apa kelemahan dari Ketua Venomous itu. Dia bahkan sampai umumin perang hanya untuk seorang perempuan. Jadi gue rasa kelemahannya adalah-"

"Claazora!"

"Claazora!"

   Rendra ikut menyaut perkataan Reno. Mereka berdua menyebut nama Zora bersamaan.

"Nggak usah bawa-bawa Zora diperang ini." Jawab Bara.

"Tapi dia alasan perang ini," Sengit Ginan melirik Bara.

Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)Where stories live. Discover now