Part 22 - Perosotan

1.5K 290 12
                                    

Part 22 - Perosotan


"Yuhuuuu... Yuhuuuuu..."

Zale bersorak gembira sambil mengangkat salah satu tangannya. Dia sedang main seluncuran menggunakan pelepah kelapa yang sudah kering. Zale dan Dwyn yang pertama kali menemukan permainan itu. Kebiasaan main skateboard dan permainan ektrim membuat jiwa petualang meronta-ronta.

"Hiyaaaa... Ares datang!" Ares tak kalah semangat. Melakukan hal yang sama di samping Zale.

"Meluncuuuuuurrrr..." Dwyn mengendarai pelepah kelapa dengan baik menggunakan kedua tangan. Kadang miring ke kiri dan kanan untuk mendapatkan laju dengan pose keren.

"Awas... Kenceng nih..." Naresh tak kalah keren. Menyuruh teman-temannya minggir agar tidak menubruk. Mereka berempat tergelak dan memeluk pelepah yang dijadikan kendaraan.

Daratan curam sekitar sepuluh meter sangat cocok dijadikan tempat bermain perosotan atau seluncuran. Layaknya Skate Park tempat main skateboard, bedanya mereka menggunakan bahan seadanya. Dwyn menemukan tumpukan pelepah pisang yang kering dan mengajak teman-temannya menggunakannya sebagai mainan.

Awalnya duduk hati-hati agar tidak jatuh meluncur dari atas. Ternyata seru, yang lain pun tak mau ketinggalan.

Jangan ditanya bagaimana kondisi badan dan pakaian mereka saat ini. Baju kotor penuh noda serta badan kena goresan hingga membiru namun tidak seorang pun yang mengeluh sakit.

Mereka mulai bosan memancing lalu pergi mencari permainan baru. Para orang tua tidak perlu khawatir karena tempat itu hanya sebidang tanah yang beberapa bagian tidak terurus. Tidak mungkin hilang, hanya saja yang ditakutkan anak-anak jatuh atau sebagainya.

"Seru banget!" Ucap Ares tertawa puas.

"Iya." Ares membenarkan.

"Al, ayo sini main." Ajak Zale pada Al, Star, Scarlett, Rhea dan Thalassa. Mereka berempat main masak-masakan seperti biasa. Menjadikan daun-daunan sebagai sayuran, mengumpulkan bunga-bunga tanaman liar di dalam kantong. Ada juga yang di pakaikan pada rambut.

"Ayo ke sana." Ajak Al.

"Ayo." Thalassa setuju. Ada kedua abangnya tentu balita itu penasaran.

"Pelan-pelan. Biar kakak yang di depan." Rhea menginjak ilalang dan mendorong ke kiri dan kanan sehingga jalan yang dilalui bersih.

Thalassa, Scarlett, Star dan Al sangat senang. Mereka berjalan cepat ingin melihat permainan itu.

"Bang hati-hati, nanti jatuh." Kata Rhea pada Ares.

"Nggak jatuh." Elak Ares. "Rhea mau nyoba?"

"Nggak mau." Rhea menggelengkan kepala.

"Al mau coba?" Tanya Zale.

"Mau, bang." Al mengangguk berani.

"Ayo sini sama Abang." Zale mengajak Al untuk dibonceng.

Al menurut, duduk di pelepah kelapa bagian belakang Zale. Lalu mereka meluncur sambil teriak. Al sangat senang, dia memeluk Zale erat agar tidak jatuh.

"Mau ikut." Rhea akhirnya tertarik.

"Ayo sini." Ajak Naresh, menawarkan tumpangan.

"Thala mau?" Tanya Ares.

"Mau."

"Star ayo sama Abang." Ajak Dwyn.

"Scallett mau ikut." Scarlett nggak punya pasangan lagi. Dia cemberut sedih, yang lain tampak bahagia.

PRINCE & PRINCESSWhere stories live. Discover now