Part 11 - Bertemu

2.4K 414 107
                                    

Part 11 - Bertemu


Mommy sedang meremas kedua tangannya sampai buku-buku tangannya memutih. Jantungnya berdebar-debar, dan beberapa kali menoleh keluar jendela. Mommy sedang stress, Mommy nggak bisa tenang. Mereka sedang dalam perjalanan yang bikin perasaan Mommy tak keruan.

Daddy menyadari perubahan Mommy. Daddy menggenggam tangan Mommy dengan satu tangan sambil menyetir. Star dan Scarlett ada di jok belakang, mereka berdua sibuk bercerita dan sesekali bernyanyi karena Daddy menyetel lagu kesukaan mereka sepanjang jalan.

Setelah lelah, barulah kedua balita itu jatuh tidur. Daddy sesekali menoleh melalui kaca spion mengecek kondisi mereka di belakang.

"Semua akan baik-baik saja." Ucap Daddy pada Mommy.

Mommy menarik nafas frustasi lalu mengangguk pelan. Sejak Daddy cerita pada Mommy kalau beberapa waktu lalu bertemu dengan Stef, Ayah Alfrezi. Daddy dan Yayah tukeran nomor, juga mengajak kumpul bersama. Daddy cerita semua, lalu tiba-tiba Mommy jadi murung. Mommy sensitif, gampang sekali stress, apa-apa dibawa pikiran, Daddy khawatir banget dan selalu berusaha cari cara gimana supaya Mommy nggak seperti itu lagi.

Mommy tahu cepat atau lambat mereka akan bertemu lagi. Tetapi Mommy tidak pernah siap. Mommy tidak percaya diri, dia juga malu. Dulu Mommy sangat galak, pergi tanpa pamit dan hanya menyusahkan mereka saja.

Mereka itu baik banget sama Mommy meski Mommy sering kasar. Tapi mereka nggak pernah menyimpan dendam. Malah mendukung Mommy, menghibur Mommy dan selalu ada buat Mommy.

"Mereka menunggu kita." Tambah Daddy meyakinkan Mommy.

Mommy tidak menjawab. Mommy kembali menarik nafas dalam-dalam. Mommy membalas genggaman tangan Daddy, merasa sedikit tenang.

Mommy dan Daddy sengaja nggak bawa pengasuh serta Driver. Karena ini acara keluarga, lagi pula Mommy dan Daddy sanggup mengurus anak-anak.

"Daddy udah sampai?"

Scarlett menggeliat dan bertanya dengan suara serak. Kedua mata Scarlett sayu, bangun-bangun masih di perjalanan.

Daddy terkekeh dan menoleh dari Spion. Pengin peluk Scarlett baru bangun seperti ini, tetapi Daddy sedang menyetir.

"Sebentar lagi ya." Ucap Daddy menenangkan. "Scarlett haus, sayang?"

"Em." Scarlett berdeham kecil.

"Ayo minum dulu." Ajak Daddy menyemangati. "Bentar lagi kita sampai...," Kata Daddy dengan nada mendayu-dayu.

Mommy memberikan air minum yang diterima lemah oleh Scarlett. Nyawanya belum terkumpul, lalu Star juga menggeliat di seat kursinya. Bergumam panjang bikin Daddy menoleh lagi.

"Oooo... Udah bangun? Hiyaaa... Tangannya angkat. Angkat lagiii..." Ucap Daddy dengan suara manja dan mendayu-dayu lagi "Star udah bangun, gimana tidurnya, sayang?"

"Eeeemmmm..." Gumam Star mengerucutkan bibirnya. "Mommy mau makan kacang." Pinta Star pelan bikin Daddy terkekeh. Baru bangun sudah cari makanan.

"Ini, sayang. Lapar ya?" Tanya Mommy sembari menyerahkan camilan kacang untuk Star. "Scarlett mau makan apa, sayang?"

"Kelipik."

Mommy langsung sigap ngasih permintaan putrinya. Balita-balita itu langsung makan dan anteng. Mommy juga ngasih dot berisi air putih untuk Star.

"Udah laper ya?" Tanya Daddy.

"Em." Jawab mereka berdua.

"Mommy udah laper?" Mommy menoleh pada Daddy. "Bentar lagi ya. Kita sampai langsung makan."

PRINCE & PRINCESSDove le storie prendono vita. Scoprilo ora