Part 1 - Yayah & Bubun

6.3K 681 65
                                    


"Yah, yayah..." Alfrezi menemui ayahnya di ruang santai. Sibuk bermanja-manja dengan bundanya. Ayah berbaring di pangkuan Bunda dan sedang membersihkan telinganya. "Yayah Setip."

"Hem." Jawab Stef berdeham.

"Alflezi udah punya pacal." Katanya pamer.

"Pacar?" Tanya Nina kaget.

"Siapa?" Tanya Stef penasaran. Mengangkat kepala dari pangkuan istrinya untuk mendengar kabar baik dari putranya.

"Namanya Stal."

"Stal?" Tanya Nina. "Siapa?"

"Temen sekolah Alflezi, Bubun." Jelas Alfrezi.

"Adek masih kecil nggak boleh pacaran! Jangan mau dengerin omongan Ayah!" Nasihat Nina mulai geram pada suaminya.

"Ada dua, Bun."Alfrezi menunjukkan dua jarinya.

"Dua?" Stef lagi-lagi bersemangat. "Satu lagi siapa?"

"Stal sama Scallet."

"Mereka berdua mau pacaran sama adek?"

"Scallet nggak mau." Jelas Alflezi mengelengkan kepala.

"Kenapa nggak mau? Adek nggak ngajak juga?"

"Nggak mau, Yayah. Katanya mau kelja sama Daddynya."

"Besok ajak lagi. Sikat dua-duanya ajak pacaran."

"Stef!" Nina berdecak galak. "Mereka kakak adik?" Tanya Nina ikut penasaran kembali lembut.

"Kembal. Milip banget. Kalau di suluh ke depan kelas, meleka nggak mau satu-satu." Cerita Alflezi sedikit sebal.

"Besok, Scallet ajak lagi pacaran sampe mau." Perintah Stef santai.

"Namanya Scalllrrllleett, Yah. Satu lagi Staaallrrr..." Jelasnya bersusah payah.

"Scarlett sama Star?" Tanya Nina menebak.

"Iya, bun." Alfrezi bergabung dengan Stef, berbaring di pangkuan Nina sebelah lagi.

"Kamu udah belajar? Tadi belajar apa di sekolah? Jangan pacaran dulu ya, Nak." Pinta Nina sangat berharap.

"Udah belajal tadi di lumah Stal." Alfrezi kembali pamer.

"Tadi itu ke rumah Star?"

"Hem, Daddynya galak. Alfrezi dicubit sampe nangis. Katanya Alflezi ompong giginya item semua."

Stef tergelak, mengejek Alfrezi. "Males sikat gigi sih. Makan coklat melulu, es krim. Bandel."

"Duh, kasiannya." Nina memeluk putranya sembari mengelus-elus pipi Alfrezi. "Masih sakit, nak? Nangis banget tadi? Takut?"

Alfrezi menggelengkan kepala. "Nggak lagi." Katanya. "Tadi Al nangis lali-lali di lumahnya nggak ketemu pintu. Telus, Alflezi ketemu Glenmanya. Glenmanya juga galak. Alflezi nangis lagi."

"Terus gimana?" Tanya Stef. "Rumahnya besar?" Jiwa-jiwa matre Stef menguar, ingin menjodohkan anak itu dengan putranya.

"Iya, besal banget." Alflezi membenarkan.

"Adek masih takut sama Daddynya?" Stef menyipit.

"Nggak." Elak anaknya. "Mommynya baik gendong Al. Tadi Al dibujuk-bujuk, dikasih makan sama minum. Telus diajalin belajal sama Stal. Telus di antelin pulang sampe depan lumah. Katanya Al boleh pacalan sama Stal."

PRINCE & PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang