RAKA [END✓]

Bab 34

Hai Hai
Maaf yaa baru upp🫶

Vote dan Komen
Makasii

***

"Sialan Varo! Kok lo bisa masuk?!" Sentak Raka sambil menatap tajam dalangnya.

Varo sendiri hanya cengengesan sebagai balasan, "Ya maaf bos, gue juga gak tau. Ntu pintu gak ditutup, ya gue trobos bae lah."

Raka menghela nafas kasar mendengarnya, "Ngapain lo kesini?" Tanya Raka to the point, karna malas berdebat.

"Itu dimarkas bos, ada ribut-ribut." Ujar Varo yang sudah bergabung bersama pasutri itu.

"Maksudnya?" Raka menaikan sebelah alisnya karna masih belum bisa mencerna ucapan sahabatnya itu.

"Ada cewek, yang teriakin nama lo mulu, udah diusir sama Raja, Reno. Gak mempan." Ucapan Varo membuat Queen menatap sang suami dengan tatapan mematikan.

"Cewek?" Queen mengulang ucapan Varo kepada Raka.

Raka mengangkat bahu acuh, "Gue juga gak tau."

"Selingkuhan lo?" Raka mendelik mendengar pertanyaan dari sang istri.

"Gila lo, yakali gue selingkuh." Setelah mengucapkan itu, Raka berjalan kearah kamar untuk mengambil jeket kulit miliknya

"Cabut." Titah Raka setelah kembali dari kamar, dan sudah mengenakan jaket yang biasa ia pakai.

"Gue ikut." Sela Queen membuat Raka menatapnya tajam.

"Gak! Lo dirumah." Queen menggeleng tak setuju, dan berjalan dengan cepat untuk mengambil hoodie over size miliknya.

"Ayo."

Mau tak mau, Raka mengangguk menyetujuinya. Karna tak ingin menimbulkan perdebatan yang sudah pemuda itu pastikan akan lama menyelesaikannya.

Varo yang menyimak sedari tadi, hanya mampu memasang wajah murung.

"Bun, pengen nikah."

***

"Mana bos kalian?!"

"Woi Raka! Keluar gak lo!"

"Panggil Raka, kesini anjing!"

"Bilang sama bos lo, buat temuin gue. Jangan jadi pecundang."

Reno dan Raja kewalahan mengurus seorang gadis yang terus berteriak bak orang kesetanan. Mereka sudah menjelaskan kepada gadis itu, bahwa orang yang ia cari tidak ada berada disini.

"Kaleng rombeng, gue udah cape banget sama lo. Udah gue bilang dari tadi, kalau Raka gak ada disini." Ujar Reno menatap melas kearah gadis itu, karna jujur saja ia juga sudah lelah menghadapi kebrutalan gadis itu.