Menolehkan kepalanya menatap jendela mobil. Dengan hati yang sedikit tidak menentu.

*****

Taeyong membuka pintu rumahnya dengan keras sembari tersenyum lebar, tak sabar ingin bertemu dengan kedua orangtuanya.

"EOMMA!!!"
"APPA!!!"
"LEE TAEYONG KESAYANGAN KALIAN PULANG!!!"

Taeyong memekik nyaring untuk menarik perhatian orangtuanya, mengabaikan Sehun yang kesusahan membawa koper-kopernya yang besar.

Wanita paruh baya memunculkan kepalanya dari dapur, senyumnya merekah lebar ketika melihat putra bungsunya sudah datang.

"OH ASTAGA! PUTRAKUUU!"

Ibu Taeyong itu berlari menghampiri dengan tangan merentang bersiap memeluk buah hatinya itu.

"EOMMAAA!!!"

Taeyong berlari ke arah ibunya dan memeluk wanita cantik itu erat, melepaskan rindu pada sang ibu.

Wanita bernama Kim Taeyeon itu melepas pelukan mereka dan menangkup pipi putranya, "Sayangku! Kenapa kau makin tirus? Apa kau tidak makan di sana?!" serunya heboh, Sehun yang mendengarnya hanya menggeleng. Sudah terbiasa melihat ibunya dan adiknya itu ketika bersatu.

"Bukankah Eomma sudah bilang untuk makan dengan teratur?!" omel Taeyeon.

Taeyong yang mendengar ibunya mengomel mendelik, "Eomma, berat badanku bahkan naik saat ini. Tirus darimananya?" kesalnya. Taeyong bisa merasakan jika perutnya bentuknya bulat sekarang, bisa-bisanya Taeyeon malah mengatakan berat badannya turun.

Namun bukan Taeyeon jika berhenti mengomel, "Sudah Eomma katakan untuk pulang namun kau sangat betah berada di sana. Makanan western kadang tidak cocok untuk lidah kita," ujarnya.

"Lidah Eomma saja, lidahku tidak," cibir Taeyong.

Taeyeon menepuk bahu Taeyong, "Aishhh, kau ini!"

Entah datang darimana ayahnya tiba-tiba muncul begitu saja, "Oh ya, besok malam kita mengadakan party kecil-kecilan bagaimana?" usulnya, seraya memeluk Taeyong yang merentangkan tangan ke arahnya.

"Benar, Twins Eomma yang mengusulkannya," sahut Taeyeon menambahkan.

Taeyong menoleh kepada Ibunya, "Eomma Jeong?" ulangnya, memastikan yang mereka maksud orang yang sama.

Kepala Keluarga Lee mengangguk pelan, "Sudah lama kita tidak berkumpul bersama, apalagi kau sudah pulang sekarang," ucap pria bernama Lee Donghae itu.

Taeyong berdehem pelan, "Terserah saja."

"Jennie dan Chaeyeon bilang akan menyiapkan semuanya, tempatnya di halaman belakang rumah kita," ujar Sehun yang ikut bergabung karena baru saja mengantar koper Taeyong ke kamarnya.

"Baiklah, aku setuju."

Sehun menepuk bahu Taeyong pelan, "Istirahatlah. Kopermu sudah kumasukkan ke dalam kamarmu." Taeyong mengangguk dan berpamitan kepada kedua orangtuanya untuk beristirahat.

Taeyong merindukan kamar dan tempat tidurnya.

*****

Taeyong masuk ke dalam kamarnya yang tak berbeda dari terakhir kali dirinya meninggalkan kamar tercintanya. Sudah 5 tahun dirinya tak pernah memasuki kamarnya ini.

Semuanya masih sama, karena sepertinya orang-orang tak berani memindahkan barang-barang miliknya yang masih tertinggal. Tak terkecuali satu pigura kecil yang terpajang di meja nakasnya.

Taeyong meraih benda itu dan menatap foto yang terpasang di sana. Jarinya mengelus pelan, pikirannya melayang pada kenangan ketika foto tersebut diambil.

Back To You (JAEYONG)Where stories live. Discover now