18. Under streetlight

8 4 0
                                    


Chenle🐬
Suwah
Bentar malam aku ke rumah kamu ya

Me
Mau ngapain?

Chenle🐬
Minta restu ke tante irene sama om suho

Me
Heh!

Chenle🐬
Pokonya entar malam aku mau ke situ.
See you baby.

Me
Heh ketikannya!

Suwah menyimpan handphone nya di atas meja dapur sambil terkekeh malu.

"Hahahaha Dasar"

"Ehh apani senyum-senyum?" Tanya BI sana dari arah pintu belakang sambil membawa belanjaan.

"Biasalah bi" suwah masih terlihat salah tingkah.

"Ohh bibi tau! Pasti habis telponan sama chenle?" Tebaknya.

"Hahahaha bukan telponan"

"Tapi chattingan" Sambung sana sambil menyolek pipi suwah yang lagi duduk di kursi BAR.

"Umm nasi gorengnya enak banget" Suwah menyendokkan sesuap nasi goreng yang sudah ia buat sendiri.

"Ngalihin pembicaraan aja kamu!" Bi sana memutarkan matanya.

"Hehhe, ni cobain aja bi" Suwah menyodorkan sesendok nasi ke depan wajah bi sana.

Bi sana memakannya "Hummm enak bangett ya"

"Iyaadong"

"Banyak bakat kamu nak!"

"Hahaha siapa dulu dong anaknya Park chanyeol!" Pujinya ke diri sendiri.

"Nice"

"Ohh yaudah bi, aku mau mandi dulu teruss ke caffe" Ia beranjak dari duduknya.

"Bukannya mau ngedate?"

"Gak bi, aku kan masuk pagi ke caffe jadi aku pulangnya jam 3" jelasnya.

"Setelah jam 3 kamu dan chenle mau pergi ngedate" Tebak sana, yang lagi cuci piring di wastafel.

"Cenayang banget bi!" Setelah mengatakan itu suwah pun berjalan ke tangga menuju kamarnya.

........

"Gimana di caffe? Pelanggan banyak?" Tanya irene membuat suwah berhenti melangkah yang baru saja masuk di pintu utama.

Apa lagi ini?–Bati suwah heran.

Suwah menoleh "Iya lumayan mah" dan melanjutkan langkahnya lagi.

"Ohh" Irene menganguk-anggukan kepalanya setelah itu ia kembali dengan laptop yang ada di atas meja.

"Yaudah suwah naik ke atas dulu"

......

"Suwahh turun ada chenle!" Teriak irene dari lantai satu.

"Hah? Udah dateng?" Suwahpun beranjak dari duduknya, mengambil camera yang selalu ia bawa kemanapun dia pergi dan menggantungkan di lehernya, tidak lupa inhaler nya ia genggam bersama handphone. Setelah itu ia turun ke bawah.

dia tidak seperti kebanyakan remeja perempuan yang selalu membawa alat makeup kemanapun mereka pergi, suwah tidak perlu itu kan wajahnya sudah cantik dengan lip cream seadanya yang ia oles di bibirnya, dengan sedikit bedak yang menghapus sedikit minyak di wajahnya.

"Haiii" Sapa suwah pertama, membuat chenle yang duduk di sofa sambil bermain handphone menoleh ke arah si pujaan hati.

"Ehh? Aku kira kamu masih dandan" Kata chenle sambil terkekeh.

Under Streetlight✔Where stories live. Discover now