14. Miss u.

13 8 0
                                    


"Suwah, kamu packing barang-barang kamu ya" Suruh irene yang muncul di depan pintu kamar suwah yang tak tertutup.

"Okee mah" Jawab suwah setelah itu ia beranjak dari kasurnya dan berlaih ke lemari pakaian.

"Gak usah bawa banyak ya" setelah itu irene pergi dari balik pintu.

beberapa menit kemudian.

Toktoktok

"Hii kak!"

Suwah yang sedang memasukkan pakaian di dalam koper menoleh

"Ehh?"

"Kak suwah temenin aku ke minimarket dong, mau jajan buat besok" kata ara.

"Hmmm"

"Nanti aku traktir deh!" Rayu ara.

"Okayy! Abis ini kita pergi" Jawab suwah sambil tersenyum, ara sangat suka senyuman kakanya yang satu ini.

.......

"Papa kenapa gak ikut!?" Ara menghentakkan kakinya sebal.

"Kan papah, kerja sayang" Suho membelai rambut anak kesayangannya itu yang panjang.

"Hiksss, gak seru kalau gak ada papah!" Sambungnya dengan wajah cemberut.

"Gak usah manja bisa gak sih?" Sindir sohyun, memutar matanya malas.

"Yaudah aku sama anak-anak pergi dulu ya sayang" Pamit irene sambil menyium pipi kanan suho.

"Aku pergi ya pah" Sohyun menyium tangan kanan suho.

"Aku juga" Suwah nenyium tangan kanan suho, dan berjalan masuk ke mobil.

Suho melambaikan tangannya ke arah mereka.

Setelah semuanya sudah masuk di mobil dengan duduk di tempatnya masing-masing, irene melajukan mobilnya dengan pelan.

3 jam sudah berlalu, suwah yang duduk di kursi penumpang menatap keluar jendela mobil yang terbuka, mengeluarkan tangannya merasakan angin sore yang sejuk.

Tak butuh waktu lama mobil ini memasuki halaman yang luas.

"Udahh sampai" Ujar irene.

Suwah segera membuka pintu kanan mobil, dan menginjakkan kakinya di atas tanah. Ia berjalan dan berhenti tepat di depan pintu rumah ini.

Matanya menatap dalam pintu kayu yang menjualang tinggi.

Irene membuka pintu ini memggunakan kunci yang ia bawah dari rumah.

Di saat pintu terbuka suwah melangkah masuk, ia menatap ke sekeliling ruangan ini yang luas bahunya bergetar mencoba menahan tangisnya.

Suwah memasuki kamar yang bernuansa putih pucat ia mendudukkan dirinya di atas ranjang penuh dengan debu.

Kamar miliknya beberapa tahun silam.

Lama.....

Beberapa menit sudah berlalu suwah hanya menatap kosong tembok itu yang di hiasi lukisan krayon anak kecil yang mengambarkan sebuah anak kecil yang di peluk oleh kedua orang tuanya.

Setetes demi tetes air mata keluar tak henti.

Ia hanya menangis dalam diam
Tanpa jeritan.

"Nak...." Irene muncul di balik pintu.

"Udahh, kita keluar Di sini banyak debu nanti asma kamu kambuh" Suwah hanya mengangguk pelan dan mengikuti irene yang menarik tangannya keluar dari sini.

..........

Suwah berjalan mengelilingi kebun teh sembari menikmati matahari pagi.

Beberapa orang yang sedang memetik menyapa suwah.

Under Streetlight✔Where stories live. Discover now